CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 07 Februari 2013

Dia Milikku

Oik mondar-mandir tak karuan di teras rumahnya.
     ''kebiasaan nih si cakka,pasti lagi asyik latihan deh,jadi lupa tuh sama gue..''dumel oik pelan.
     ''ngapain sih ik,lo kayak setrikaan tau ga,mondar-mandir bolak-balik,gak jelas banget..''shilla yang duduk di kursi teras sambil membaca majalah akhirnya angkat bicara karna tingkah sepupunya itu.
     ''lagi nungguin cowok gue..ngaret banget dia..''ujar oik.Shilla membulatkan mulutnya sambil bergumam 'oh'.
     Terdengar deringan ponsel,shilla langsung mengambil ponselnya yang berdering itu dari saku celananya,setelah melihat layar ponselnya,matanya terlihat berbinar ia langsung berlari memasuki rumah menuju kamarnya meninggalkan oik yang sedang kesal menunggu cakka yang tak kunjung datang.
     5 menit sudah berlalu,terlihat sebuah mobil berhenti di depan rumah oik,seorang cowok keluar dari mobil itu sambil cengengesan plus tampang watados nya menghampiri oik yang sudah cemberut sambil berkacak pinggang di teras rumah.
     ''maaf..''hanya itu yang terucap dari cakka,cowok yang sedari tadi di tunggui oleh oik.
     ''udah telat nih,cepetan cabut..''oik berkata dengan nada jutek.
     ''ngambek lagi deh..''batin cakka.
     ''cakka cepetan..''seru oik yang sudah berjalan mendahului cakka menuju mobil,cakkapun berlari kecil menuju mobilnya.taklama mobil yang di naiki cakka dan oikpun beranjak meninggalkan rumah oik.

  

Haru Haru -cerpen-


''bisa besar masalahnya kalau alvin berlama-lama,,cakka sedang dalam perjalan kesini sekarang..tuhan,,semoga semua akan baik-baik saja''gumam ray yang sedang menunggu alvin di dalam mobilnya,dari kaca spion mobil ray bisa melihat alvin dan oik sedang bicara serius.


''tapi ik,,apa kau yakin..??''tanya alvin
''aku yakin vin,,ku rasa kau bisa menolongku''kata oik sambil memberikan sebuah cincin kepada alvin
''tapi..''
''ku mohon vin''
''baiklah..''alvinpun menerima cincin dari oik

sementara itu,di tempat dan waktu yang sama dan hanya berjarak beberapa meter dari tempat oik dan alvin,berdiri seorang laki-laki dengan tampang kecewa,,kesal,,dan marah setelah melihat oik memberikan cincin yang tadi melingkar di jarinya kepada alvin.laki-laki itupun memegang cincin yang melingkar di jarinya.ya,.itu pasangan dari cincin yang di berikan oik kepada alvin tadi.
''kka,,''tegur ozy sambil menepuk bahu laki-laki itu pelan
''jangan gegabah dulu kka..''nasehat rio yang berdiri di samping kanan laki-laki itu.
Tidak ada respon dari laki-laki itu.
Setelah laki-laki itu melihat oik sudah pergi dan hilang dari pandangannya,,dia langsung berjalan menuju alvin.ozy dan rio menyusul dan mencoba mendahului laki-laki itu agar tidak terjadi hal yang mereka tidak inginkan.
Ray yang melihat laki-laki itu berjalan menuju alvinpun langsung keluar dari mobil,,tapi...


I Wish


Namaku alvin,alvin jonathan.
Dan ini Ceritaku,sebuah cerita yang mungkin sangat klise.
Sebuah cerita yang tak pernah ku banyangkan sebelumnya akan kualami.

***
He take your hands
i die a little
i watch your eyes
and i'm in riddles
why can't you look at me like that

aku berjalan dengan gontai di koridor lantai 2,di depan tangga aku melihat seorang gadis dan seorang lelaki sedang berbicara berhadapan.
''siv,..''lelaki itu berkata sambil memegangi kedua tangan sang gadis.
Tunggu,sepertinya aku mengenal kedua orang itu.
Aku berjalan mendekati mereka dengan mengenda-endap agar mereka tak meyadari ke hadiranku.
''hm,,kenapa yo ?''gadis itu,sivia.
Ya,dia sivia.sivia azizah,sahabat sekaligus cinta pertamaku,kami bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai sekarang kami sudah duduk di bangku menengah atas.
Dan lelaki yang memegang tangan sivia adalah rio,teman baikku sejak aku masuk di SMA ini,kami juga rekan 1 tim di club sepakbola sekolah.
Aku melihat wajah sivia,matanya kelihatan berbinar saat berbicara dengan rio,ah padangan itu.
Sepertinya sivia menyukai rio.
Terlihat dari cara ia memandangi lelaki itu.
''Siv,kenapa kau tak bisa memandangku seperti itu ?''lirihku tanpa suara.
''ah,alvin,apa yang kau pikirkan bodoh''aku memukul pelan kepala ku sendiri.
Karna tak tahan melihat pemandangan itu,aku segera pergi dari tempat itu.


Senin, 04 Februari 2013

Gamaliel & Audrey - Berserah

Kapankah pelangi datang setelah redanya hujan
Begitupun gelap malam, takkan tetap, takkan diam
Akan pergi digantikan pagi
Ada tangis lalu ada tawa, ada manis di balik kecewa
Begitulah biasanya, habis luka datang suka
Terimalah dengan hati yang rela

Berserah pasrahkan semua (pasrahkan semua) pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa
Berserah bukan berarti menyerah tapi tak henti percaya
Bahwa kita (bahwa kita) memang pantas bahagia

Bahagia pasti bersama kita
Bila jalani hidup dengan cinta
Memberi dengan rela, terima dengan suka
Setia sabar dan percaya

Berserah pasrahkan semua pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa

Berserah pasrahkan semua pada Yang Kuasa
Beri yang terbaik sepenuh jiwa
Berserah bukan berarti menyerah tapi tak henti percaya
Bahwa kita (bahwa kita) memang pantas bahagia

Kapankah pelangi datang setelah redanya hujan