1.Penyangkalan ( Denial )
"Saya merasa
baik-baik saja."
"Hal ini tidak mungkin terjadi, tidak pada saya."
Penyangkalan
biasanya merupakan pertahanan sementara untuk diri sendiri. Perasaan ini pada
umumnya akan digantikan dengan kesadaran yang mendalam akan kepemilikan dan
individu yang ditinggalkan setelah kematian.
2.Marah ( Anger )
"Kenapa saya ? Ini tidak adil!"
"Kenapa saya ? Ini tidak adil!"
"Bagaimana
mungkin hal ini dapat terjadi pada saya?"
"Siapa yang harus dipersalahkan?"
Ketika berada pada
tahapan kedua, individu akan menyadari bahwa ia tidak dapat senantiasa
menyangkal. Oleh karena kemarahan, orang tersebut akan sangat sulit untuk
diperhatikan oleh karena perasaan marah dan iri hati yang tertukar.
3.Menawar ( Bargaining)
"Biarkan saya
hidup untuk melihat anak saya diwisuda."
"Saya akan melakukan apapun untuk beberapa tahun."
"Saya akan memberikan simpanan saya jika..."
Tahapan ketiga
melibatkan harapan supaya individu dapat sedemikian rupa menghambat atau
menunda kematian. Biasanya, kesepakatan untuk perpanjangan hidup dibuat kepada
kekuasaan yang lebih tinggi dalam bentuk pertukaran atas gaya hidup yang
berubah. Secara psikologis, individu mengatakan, "Saya mengerti saya akan
mati, tetapi jika saja saya memiliki lebih banyak waktu..."
4.Depresi ( Depression )
"Saya sangat
sedih, mengapa perduli dengan lainnya?"
"Saya akan mati
.. Apa keuntungannya?"
"Saya merindukan
orang saya cintai, mengapa melanjutkan?"
Pada tahapan
keempat, penderita yang sekarang, menolak dibesuk dan menghabiskan banyak waktu
untuk menangis dan berduka. Proses ini memberikan kesempatan kepada pasien yang
sekarat untuk memutus hubungan dengan sesuatu yang dicintai ataupun disayangi.
Tidak disarankan untuk mencoba menghibur individu yang berada pada tahapan ini.
Ini merupakan waktu penting untuk berduka yang harus dilalui.
5.Penerimaan ( Acceptance )
"Semuanya akan baik-baik saja."
"Saya tidak
dapat melawannya, Saya sebaiknya bersiap untuk hal itu."
Ini merupakan
tahapan terakhir, individu tiba pada kondisi sebagai mahluk hidup atau kepada
yang dicintainya.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Model_K%C3%BCbler-Ross
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Model_K%C3%BCbler-Ross