CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 07 Februari 2013

I Wish


Namaku alvin,alvin jonathan.
Dan ini Ceritaku,sebuah cerita yang mungkin sangat klise.
Sebuah cerita yang tak pernah ku banyangkan sebelumnya akan kualami.

***
He take your hands
i die a little
i watch your eyes
and i'm in riddles
why can't you look at me like that

aku berjalan dengan gontai di koridor lantai 2,di depan tangga aku melihat seorang gadis dan seorang lelaki sedang berbicara berhadapan.
''siv,..''lelaki itu berkata sambil memegangi kedua tangan sang gadis.
Tunggu,sepertinya aku mengenal kedua orang itu.
Aku berjalan mendekati mereka dengan mengenda-endap agar mereka tak meyadari ke hadiranku.
''hm,,kenapa yo ?''gadis itu,sivia.
Ya,dia sivia.sivia azizah,sahabat sekaligus cinta pertamaku,kami bersahabat sejak duduk di bangku sekolah dasar sampai sekarang kami sudah duduk di bangku menengah atas.
Dan lelaki yang memegang tangan sivia adalah rio,teman baikku sejak aku masuk di SMA ini,kami juga rekan 1 tim di club sepakbola sekolah.
Aku melihat wajah sivia,matanya kelihatan berbinar saat berbicara dengan rio,ah padangan itu.
Sepertinya sivia menyukai rio.
Terlihat dari cara ia memandangi lelaki itu.
''Siv,kenapa kau tak bisa memandangku seperti itu ?''lirihku tanpa suara.
''ah,alvin,apa yang kau pikirkan bodoh''aku memukul pelan kepala ku sendiri.
Karna tak tahan melihat pemandangan itu,aku segera pergi dari tempat itu.


***
when you walk by
i try to say it
but then i freeze
i never do it
My tongue gets tied
The words get trapped


''alvin,''seseorang menepuk bahuku pelan,akupun menengok.
''oh,kau siv.''ucapku.
''kau sombong ya sekarang,sejak clubmu sibuk menyiapkan pertandingan,kau jadi jarang main denganku seperti dulu.''ocehnya,sambil mensejajarkan langkahnya denganku.
Bukanya dia yang terlalu sibuk bersama rio hingga lupa padaku,pada sahabatnya ini.
''hey,kita sudah kelas 11 SMA,yang kau pikirkan hanya main saja,dasar kau.''aku mengacak pelan rambut sivia.
''alviiiin...!!kau tau bertapa susahnya aku merapikan rambutku ini,kau malah mengacak-acaknya seenakmu saja.''omelnya,aku tertawa,sivia cemberut.
Sambil mengomel tak jelas sivia bercermin dan merapikan rambutnya yang tadi ku acak-acak.
''emmm...siv,,''duh,kenapa aku jadi kaku begini sih.
''iya ?''sivia menoleh.oh tuhan,kenapa dia terlihat cantik sih dari jarak sedekat ini,dan kenapa aku tiba-tiba membeku begini.
''alvin,hey kau kenapa ?''sivia mengibas-ngibaskan(?) tanganya di depan wajahku,akupun tersadar.
''eh,ah..eem..tak apa,hehe''ujarku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal sama sekali.
''oh,''sivia kembali bercermin sambil merapikan tatanan rambutnya.dan kami masih berjalan beriringan menyusuri koridor.
''ALVIN..!!''terdengan seruan seseorang memanggilku,aku dan sivia menengok ke belakang,terlihat cakka melambaikan tangan pada ku sambil berjalan ke arah kami,aku juga membalas lambaian tangannya.
Namun aku tak tahu cakka sedang tak fokus pada orang-orang sekitarnya atau apa,ia bertabrakan dengan oik yang sedang membawa setumpuk buku menuju ruang guru.
''Cakkaaaaaa...!!!Kau tak punya mata ya,sepertinya jalanan koridor ini luas,tapi kenapa kau sampai menabraku''omel gadis mungil itu.
''berisik sekali kau gadis kecil.''ucap cakka,ia berhenti dan berdiri di hadapan oik,sedang oik berjongkok memunguti buku-buku yang berserakan.
''hey kau,kau sangat tak bertanggung jawab ya,setidaknya kau membantuku memunguti buku-buku ini,karna buku-buku ini berserakan juga karna kau yang menbrakku.''oik masih mengomel sambil memunguti buku-buku itu.
Wah gawat ini,bisa-bisa akan terjadi perang mulut antara cakka dan oik,mereka memang dikenal sangat tidak akur.
Aku dan sivia segera menghampiri mereka,kami membantu oik memunguti buku-buku itu.
''lho sivia,bukannya tadi kau bilang akan menungguku di depan gerbang sekolah ?''tanya oik pada sivia.
''eh,hehe,tadinya begitu.tapi di koridor lantai 2 aku bertemu alvin dan kami keasyikan ngobrol hehe.''jawab sivia.
''oh begitu.''nada bicara oik terdengar sedang menggoda sivia,sivia terlihat memelototi oik,oik terkekeh.
''yasudah,kalau begitu aku akan membantumu membawa buku-buku ini ke ruang guru.''ucap sivia,oik mengangguk.
''ini.''aku menyerahkan beberapa buku pada mereka.
''thanks vin.''sambut sivia.
''makasih alvin,kau baik sekali.tidak seperti temanmu yang tak punya mata itu tuh.''ucap oik sambil melirik cakka yang memasukkan kedua tangannya ke saku celana dengan gaya coolnya.
''apa kau bilang.''seru cakka.
''hey,jangan adu mulut disini.''lerai ku.
''sebaiknya kami pergi,sampai jumpa vin.''sivia menarik oik.
''ya.''balasku,sedang cakka dan oik sedang adu tatapan dan adu mulut tanpa suara.

''Bagaimana vin,apa kau sudah mengutarakan perasaanmu pada gadis itu ?''tanya cakka,aku menggeleng.
''hey,bukankah tadi berjalan beriringan dengannya ?,itu waktu yang tepat bukan ?.kesempatan mu vin,kenapa tak memanfaatkannya.''omel cakka.
''aku sudah mencobanya,tapi lidahku terasa kelu,aku membeku seketika saat akan mengatakannya,baru menatapnya saja aku sudah begini.arrggghhh...cinta memang membuatku gila.''aku putus asa.
Cakka menepuk pelan bahuku ''masih banyak waktu vin.aku akan membantumu.''ucapnya.
Terima kasih cakka,kau memang sahabatku :D.
cakka adalah salah satu most wanted di sekolah,akupun demikian.tapi cakka memiliki 1 julukan lagi,ia terkenal sebagai playboy kelas kakap SMA kami.
Hampir 70% gadis di SMA ini pernah menjadi pacarnya dari senior sampai junior.namun sayang,cakka tak pernah bertahan lama dengan pada gadis yang dipacarnya,paling lama mungkin 1 minggu dan paling singkat 1 hari,kasihan sekali gadis-gadis itu.
''hey,vin.''cakka menyadarkanku dari lamunan yang tak jelas itu.
''ah,iya.''aku tersadar.
''kau ini,kenapa akhir-akhir ini kau suka sekali melamun sih ?''tanyanya.
''tak apa.''jawabku.

***
I hear the beat of my heart getting louder
Whenever I'm near you

hari ini aku,cakka,oik dan sivia berencana untuk belajar bersama.kami mempunyai kelebihan di bidang ya berbeda,aku menguasai pelajaran fisika,sivia sangat pandai dalam bidang studi kimia,cakka juga sangat pintang matematika aku heran pada anak itu,ia tak menyukai semua pelajaran kecuali matematika dan olahraga padahal pada umumnya matematika sangat tidak di minati para siswa,sedangkat oik sangat suka pelajaran bahasa inggris,gadis itu menguasai beberapa bahasa.
''selamat pagi semua,maaf terlambat.''aku menggaruk belakang kepalaku yang tak gatal sama sekali,sedangkan cakka asyik dengan ponselnya.
''tak apa,aku juga baru sampai.''ucap sivia sambil tersenyum,dia manis sekali,aku juga ikut tersenyum.
''hey,kalian mau sampai kapan berdiri terus di situ,ayu cepat duduk.''suruh oik,aku melihat 2 tempat duduk yang kosong satu tempat di samping oik dan satu tempat lainnya di samping sivia.aku memutuskan untuk duduk di samping oik saja,karna jika aku duduk di samping sivia akan...
''hey.''seruku,cakka mendahuluiku duduk di samping oik.
''apa ?''tanyanya,tersirat senyuman jahil di sana.
''ah,tak apa.''mau tak mau aku harus duduk di samping sivia.
kamipun mulai belajar,ku lihat oik sedang mengerjakan pr matematika,sedang via berkutat dengan soal fisika,akupun mengeluarkan buku pr kimiaku,kebetulan kemarin pak duta memberi pr kimia,ah aku sangat tak memahami materinya,jadi mumpung ada sivia,minta bantuan padanya saja.
''alvin,kau bisa mengerjakan soal ini,sejak tadi aku mengerjakan tapi tak mendapat jawabannya.''sivia menyodorkan soalnya padaku.
''oh,soal ini.begini caranya..''belum sempat aku menjelaskan,sivia sudah menggeser duduknya menjadi lebih dekat denganku.
'DEG'
oh jantungku,ini alasannya kenapa tadi aku lebih memilih duduk di samping oik.jantungku selalu berpacu lebih cepat jika dekat dengannya.
''lanjutkan vin,jelaskan padaku.''ucap sivia.
''baiklah...''akupun mulai menjelaskannya pada sivia.
''arrgg....''geram oik.aku dan siviapun menoleh padanya.
''kenapa selalu salah..''rengek oik,kulihat cakka menarik buku tulis oik.
''soal semudah ini kat tak bisa mengerjakannya.''ucap cakka,
''bagimu mudah,tapi bagiku tidak.''balas oik,
''sepertinya mereka akan mulai adu mulut lagi.''bisik sivia.
''kita harus mencegahnya,''balasku berbisik juga,namun baru saja aku ingin besuara..
''mendekat kau,aku akan mengajarimu.''suruh cakka pada oik,namun oik bergeming.
''mau di ajari tidak.''ucap cakka,alhasil oikpun menggeser duduknya lebih dekat dengan cakka dan cakka mulai mengajari oik.
''dia benar cakka bukan.''bisik sivia.
''ya benar.sivia,apakah kita sedang bermimpi.''balasku.
''tidak,ini nyata.''kami masih berbisik ria.
''keajaiban,kucing dan anjaing hidup rukun.''bisikku.
''hey,aku mendengar apa yang kau katakan.''cakka menatapku tajam,
''eh,hehehe...''aku mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahku sehingga membentuk huruf V,untuk peace.
Cakka kembali mengajari oik,mereka fokus pada soal matematika.aku dan siviapun kembali membahas soal fisika.

''sekarang kau kerjakan soal itu.''perintah cakka.
''hah,soal ini.''ulang oik,
''ya,cepat.soal itu tak jauh berbeda dengan soal yang kita bahas tadi,malah tingkat kesulitanya lebih rendah.''ujar cakka,oikpun mulai mengerjakan soal itu dan cakka kembali berkutat dengan ponselnya.
''aku mau ke toilet sebentar.''ujar sivia lalu berdiri meninggalkan kami bertiga.
''aaarrrgggh,aku tak bisa mengerjakannya.''oik melempar buku tulisnya sembarangan,cakka mengambil buku itu dan memeriksa hasil kerja oik.
''hey,ini dibagi terlebih dulu setelah itu baru kau kalikan.kenapa langsung kau kalikan,huh,kau ini.''omel cakka.
''aku kan sudah mangatakannya,aku tak mengerti sama sekali soal itu.''balas oik.
''kalau begitu kita bahas lagi.sampai kau mengerti.''perintah cakka,merekapun kembali membahas soal seperti tadi.
Pertanyaan yang ada di benakku sekarang adalah ''tadi pagi cakka makan apa ? Apakah dia salah makan ?'' ckckck.
Sivia kembali dari toilet dan kamipun kembali membahas soal,kali ini kami membahas soal kimia.

***
But I see you with him slow dancing
Tearing me apart
Cause you don't see


malam ini sekolah kami mengadakan pesta perayaan ulang tahun sekolah dan seluruh siswa di wajibkan datang.huh,kalau bukan karna ke wajiban,aku lebih memilih bermalas-malasan di kamar dan memainkan game yang baru saja ku beli.
''hey vin.''cakka menepuk pundakku,akupun tersadar dari lamunanku.cakka lalu duduk di sampingku.
''kau ini,kenapa suka sekali mengagetkanku.''marahku.
''salah sendiri kenapa kau suka melamun.''balasnya,aku bersiap akan kembali melamun dengan meletakkan tanganku di atas meja.
''hey vin,dia datang.''cakka berseru pelan,akupun mengarahkan pandanganku ke arah pintu masuk.
Dia berjalan memasukin area pesta,cantik sekali dengan dress selutut berwarna biru muda,rambut panjangnya di ikat dan di sisakan di sisi depan(?).
''malam alvin,cakka.''sapanya ketika sudah berada di depan meja aku dan cakka bersama oik di sampingnya yang tersenyum manis.
''malam..''balas cakka,sedangkan aku membalas dengan senyuman.
''boleh kami duduk di sini.?''tanyanya.
''boleh saja,kau duduk di sana ya.biar oik yang duduk di sini.''cakka menunjuk kursi di sampingku dan menarik oik untuk duduk di sampingnya.
Hey,cakka.jantungku bisa copot kalau kau menyuruhnya duduk di sampingku.aku tak bisa mengendalikan jantungku jika dia di sampingku.
''hey,jangan main tarik sembarangan.''marah oik karna cakka menarik tangannya kasar sampai oik terduduk di sampingnya.
''diam kau.''ucap cakka singkat.oikpun memanyunkan bibirnya.malam ini gadis mungil itu juga tampak cantik dengan dress selutut berwarna baby pink dan rambut pendeknya yang di gerai.
Aku memandang 2 anak yang bagaikan kucing dan anjing yang tak pernah akur ini.
''hey,kalian berdua kalau di lihat-lihat cocok juga.''ucapku sambil tersenyum jahil.
''iya,kenapa kalian tidak pacaran saja.kalian akan jadi best couple tau.''sambung sivia,cakka dan oik melotot seketika.
''diam!''seru mereka bersamaan.aku dan sivia cekikikan.

Alunan musik klasik mulai berbunyi,menandakan waktunya untuk para pasangan turun ke lantai dansa.
''baiklah,it's dancing time.siapa pasangan pertama yang akan turun ke lantai dansa.''sang DJ mulai berkoar.
Aku dan sivia saling tersenyum jahil,aku langsung menarik cakka dan mendorongnya memasuki lantai dansa karna meja kami paling dekat dengan lantai dansa,alhasil cukup 1x dorongan dariku cakka sudah berdiri di lantai dansa,siviapun melakukan hal yang demikian pada oik.
''oh,ternyata salah satu most wanted sekolah kita,cakka nuraga,yang akan memulai berdansa bersama dengan oik ramadlani, si queen languange SMA permata,beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka.''koar si DJ lagi.aku dan sivia tersenyum penuh kemenangan sedangkan cakka dan oik menatap kami murka.
Dan akhirnya mau tidak mau mereka berdansa juga.

''kau tak datang bersama rio ?''aku membuka obrolan bersama sivia.
''awalnya kami memang berencana pergi bersama,tapi ternyata mobil rio bermasalah saat ia dalam perjalanan menjemputku,alhasil ia harus ke bengkel dulu.jadilah aku datang bersama oik.''cerita sivia,aku mengangguk sambil ber'oh ria.
''siv,kau mau...''ucapanku terpoting oleh seseorang.
''sivia.''sapa oikrang itu,rio.
''hay,rio.''balas sivia riang.
''hy vin.''sapa rio.
''hay,''balasku singkat.
''duduklah dulu.''sivia menarik rio duduk di sampingnya.
''vin,tadi kau ingin mengatakan apa ?''tanya sivia.
''ah,memangnya tadi aku berkata apa padamu,aku lupa siv.''aku pura-pura menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak gatal ini.
''siv,kau mau berdansa.''ajak rio.
''boleh.''sivia mengangguk riang.
''sebentar ya vin.''pamit gadis itu padaku,akupun mengangguk sambil memaksakan tersenyum.
Dan akupun sendirian disini.
''ah,sebenarnya aku ingin mengajakmu berdansa sivia,kalau saja rio datang terlambat sedikit,pasti sekarang aku yang berdansa bersamamu.''
''alvin.''sapa seseorang,akupun mendongkakan kepalaku.
''oh,hy ify.''balasku
''bolehkah aku duduk bersamamu,aku sendirian,teman-temanku meninggalkanku ke lantai dansa.''ujarnya.
''why not,please.''
''thanks.''ia tersenyum manis lalu duduk di sampingku.
''kenapa kau tak turun ke lantai dansa ?''tanya ify.
''kau tak lihat aku sendirian ? Kau juga kenapa tak turun ke lantai dansa ?''aku balik bertanya.
''karna aku juga sendirian,haha.''ify tertawa garing.
''bukankah kau berpacaran dengan debo.?''tanyaku mengingat gosip yang tak sengaja ku dengar beberapa hari lalu.
''tidak.siapa bilang ?''
''aku tak sengaja mendengar beberapa gadis sedang bergosip ria di kelasku beberapa hari lalu.''


''ah,itu hanya gosip.aku tak pernah menjalin hubungan spesial dengannya,kami hanya berteman.''
''benarkah ?''
''ya.lagipula,aku..sedang..menunggu....seseorang.''lirih ify.
''seseorang ?''
''hmm,,seseorang yang ada di sekitar sini.''tatapannya menerawang.
''teruslah berharap.jika kau yakin suatu saat nanti ia akan datang padamu.''aku menepuk pelan bahu ify,ia menoleh dan tersenyum manis.
''aku yakin,tuhan akan memberikan yang terbaik bagiku.''ify mulai bersemangat.
''pasti.''seruku,kita bernasib sama fy,kau tahu aku disini juga mengharapkan seseorang.

Alunan musik mulai berganti dengan irama yang lebih slow,yeah,slow dancing is begin.
Dan aku malihat sivia dan rio semakin mesra manikmati alunan musik dan garakan senada mereka.

aku pulang lebih dulu meninggalkan cakka,oik dan sivia dengan alasan tugas makalah dari pak duta yang harus di kumpulkan besok belum rampung.sebenarnya aku sudah menyelesaikannya tadi siang,namun aku sudah tak sanggup melihat sivia dan rio bermesraan begitu,sudah cukup untuk malam ini,beberapa buah jarum sudah dengan leluasa menusuk-nusuk hatiku.
***

Whenever you kiss him
I'm breaking,
Oh how I wish that was me

''alvin...!!!''mama berteriak dari lantai 1.
''iya.''balasku lalu beranjak menemui mama.
''ada apa ma ?''tanyaku saat sudah berada di hadapan mama.
''tolong ini kamu kasih ke tante rita-ibu sivia- ya.''ujar mama sambil menyodorkan sepiring kue bolu pandan.
''iya ma,''jawabku singkat lalu beranjak ke pintu depan.

Aku sudah berdiri di depan pintu pagar rumahku,ketika akan membuka pagar,aku mendengar suara sivia,akupun mengurungkan niat berjalan keluar pagar,lebih tepatnya aku ingin mengintip sivia dan -mungkin- rio dulu.
''makasih sudah mengantar pulang,rio.''ucap sivia,ia berdiri di samping pintu kemudi dengan kaca jendela terbuka lebar.
''iya sayang.sama-sama.''balas rio.
''kalau begitu aku masuk dulu ya.''ucapnya,rio mengangguk dan sivia berbalik badan,tapi detik berikutnya ia berbalik lagi menghadap rio.
''rio.''panggilnya.
''ya.''rio menatapnya.
*cup
oh tuhan.
Sivia mengecup singkat pipi kanan rio.
''good night.''ucapnya riang,rio tersenyum.
''happy nice dream sayang.bye''ucap rio lalu melajukan mobilnya meninggalkan sivia yang berdiri di depan pagar sambil melambaikan tangannya.

''i wish that was me.''gumamku.

''siv,''panggilku ketika sivia membuka pintu pagar rumahnya.
''eh,alvin.ada apa,tumben malam-malam kesini.''ucapnya sambil tersenyum,ia terlihat bahagia sekali.
''oh,mama memintaku untuk mengantarkan ini kerumahmu.''aku menyodorkan sepiring kue bolu itu.
''hmm..sepertinya lezat.mamamu  yang membuatnya ?''ia terlihat menghirup aroma kue yang memang masih hangat iru.
''iya.''balasku.
''pasti lezat jika tante lili -mama alvin- yang membuatnya.eh iya,kau mau mampir dulu ?''tawarnya.
''boleh.''aku menyetujuinya.
''asyik..ayoooo..sekalian ada yang ingin ku ceritakan padamu,sudah lamakan aku tak curhat pada sahabatku yang sipit ini''ia menggandeng tanganku dan menarikku.
''kau juga sipit sivia.''ejekku.
''ya sudah,sesama sipit tak boleh saling ejek.''balasnya yang masih meyereku memasuki rumahnya.

aku duduk di sofa balkon kamar sivia di lantai 2 sambil memandang langit malam yang penuh bintang.
''langitnya indah ya,malam ini penuh bintang.padahal beberapa malam sebelumnya tak ada 1 bintangpun muncul''sivia datang sambil membawa nampan dengan 2 gelas minuman di atasnya.
''hot chocolate.''ia menyodorkan segelas hot chocolate padaku,akupun menerimannya.
''sepertinya mood mu sangat baik malam ini,kau terlihat bahagia sekali.''ucapku lalu meneguk hot chocolateku.
Senyum terukir lagi di wajah manis gadis yang duduk di sampingku ini.
''kau tau kan aku sangat menyukai rio.''sivia mulai bercerita.aku mengangguk.
''kau menyukainya sejak kau melihatnya bertanding waktu itu kan,saat kita masih kelas 11.''jawabku.
''iya,dan kau tau apa yang membuatku sangat bahagia malam ini ?''ia semakin semangat bercerita.
''apa ? Rio ?''ucapku asal.
''iya,rio !! Kau tau vin,rio menyetakan cintanya pada ku.''
''ohya,selamat ya.''responku dengan memaksakan senyuman dan membuat diriku terkesan senang.
''sebelum mengantarku pulang,rio mengajakku kesebuah taman,taman itu sudah di hiasi lilin-lilin yang menyala vin,dia juga membentuk hati dan tulisan 'i love you' dengan lilin-lilin itu.aku speacless vin,dia langsung menyatakan bahwa dia mencintaiku dan bertanya apakah aku mau jadi pacarnya,dan tentu saja aku menjawab iya.aaaaaa...alvin,aku sangat-sangat-sangat senang.''sivia bercerita dengan heboh dan bersemangat.


***

He looks at you
The way that I would
Does all the things, I know that I could

aku,sivia,cakka dan oik sudah mengambil posisi di sudut kantin.yeah,waktunya mengisi pasokan energi.
Saat sedang asyik-asyiknya makan,aku melihat sivia yang duduk di sampingku berhenti menyantap makanannya dan terlihat asyik memandangi sesuatu.
Akupun mengikuti pandangannya,ternyata ia sedang saling pandang dengan rio yang sedang di hukum bersama teman-temannya.padangannya,pandangan rio pada sivia,mungkin caranya memandang gadis manis ini seperti caraku.tapi dia lebih beruntung,dia lebih beruntung segalanya daripada aku,karna sivia membalas semuanya,sedangkan aku ? Oh,alvin,malang sekali kau.

***

If only time, could just turn back
Cause I got three little words
That I've always been dying to tell you

''oik..!!''seruku saat melihat oik berjalan beberapa langkah jauh di depanku,untung saja dia mendengarnya,ia berhenti dan menoleh,akupun segera berlari menghampirinya.
''bisa aku minta waktumu sebentar ?.''tanyaku,ia terlihat bingung.
''ikuti aku.''aku menarik pergelangan gadis mungil ini,ia tak protes.
''kita mau kemana vin ?''akhirnya gadis ini berkicau juga.
''ikut saja,ada hal yang sangat penting.''ucapku tak jelas.
''hal penting ?''dari nada suaranya ia terdengar semakin bingung.
''nanti kau akan tau sendiri sayang :p''ucapku.
''apa sih vin.pakai sayang-sayang segala.''
''haha..tak apalah,mungkin saja nanti aku tak bisa memanggilmu dengan sebutan sayang lagi setelah ini.''candaku.
''kau aneh hari ini,''desisnya,aku tak merespon.
''cakka juga terlihat aneh hari ini.''oik bergumam kecil tapi aku mendengarnya.
''jadi,seharian ini kau memperhatikan cakka yaaa.''godaku,ia terlihat tersipu.
''tidak.''elaknya,namun wajahnya sudah memerah,ketara sekali kalau ia berbohong.
''jangan mengelak oik,wajahmu sudah memerah tuh.''aku masih menggodanya.
''sudahlah,kenapa kau jadi suka menggodaku seperti ini sih.kau tertular sifat cakka yang menyebalkan itu ya.makanya kalau main jangan dengan lelaki menyebalkan seperti cakka.''ocehnya.
''kau menyebut-nyebut cakka lagi.haha..ciiee..''aku tertawa,(alvin jail nih :p).
''alvin.!!''serunya,akupun berhenti menggodanya namun masih terkikik.
Kami sampai di depan gudang sekolah.
''aku mengantarmu sampai di sini saja ya,selanjutnya kau sedirian saja,ke taman belakang sekolah itu.''ucapku.
''kenapa begitu ?.''tanya oik.
''sudahlah,jangan banyak tanya,sana pergi.cepat.''
''kau mengusir ku !''
''ya,cepat sana pergi.''oikpun berjalan ke taman belakang sekolah sendirian.
Aku mengikutinya tentu saja dengan radius yang lumayan jauh.

Aku baru sampai di taman belakang sekolah,ku lihat oik sudah duduk di samping cakka,dan mereka sama-sama diam,akupun memutuskan mendekat dan bersembunyi di balik pohon yang tak jauh dari tempat cakka dan oik.cakka memang memintaku untuk mengikutinya.
Sudah lumayan lama aku disini,tapi mereka masih bergeming.
''yak,cukup ya cakka.kau meminta alvin menyeretku kesini,tapi setelah aku sampai disini kau hanya mendiamkan aku ini.mau mu apa ? Aku lelah,aku ingin istirahat.''seru oik lalu berdiri.
Ah,cakka bodoh,kenapa dia diam saja sih,apa dia sedang sakit tenggorokan.aku sudah mengambil ancang-ancang untuk keluar dari persembunyianku,namun.
''tunggu.''cakka mencekal tangan oik,oik yang hendak melangkahkan kakinyapun berhenti.
''I LOVE YOU''ucap cakka tegas,bisa kulihat ekspresi oik yang tersentak atas pernyataan cakka dari sini.
''a-apa yang k-kau katakan ? Tadi kau mengatakan apa ?''oik terlihat gugup dan cakka masih belum melepas cekalan tangannya.
''hey,tadi itu live,tak ada siaran ulang.jadi,bagaimana ?.''ucap cakka.
Ah,cakka.dia memang susah untuk di ajak serius.
''bodoh.''oik menoyor cakka pelan.
''apanya yang bagaimanA ? Kau hanya memberi pernyataan,bukan pertanyaan.''oceh oik.
''baiklah.''cakka beranjak dari duduknya.
''aku tak percaya aku melakukan ini pada mu,''gumam cakka,ia meraih 2 tangan oik lalu berlutut di hadapan gadis itu.
''oik cahya ramadlani ! I love you ! Would you be my girlfriend ?''ucap cakka dengan lantang,terlihat oik menyunggingkan senyum.
Baiklah,tugasku sudah selesai,aku akan menunggu 2 sejoli itu di depan gerbang saja.

Jika waktu bisa kembali,kembali ke masa saat sivia belum bersama rio.
Kau tau siv,aku punya 3 kata,ya,hanya 3 tapi cukup untuk mengungkapkan semua perasaanku padamu
'i love you'
oh,alvin bodoh ! hanya 3 kata alvin.hanya 3 kata.
Tapi kau tak bisa mengatakannya,ya,aku selalu tak bisa mengeluarkan 3 kata ajaib itu dari mulutku.
Aku selalu mati,kaku dan lidahku kelu saat ingin mengatakannya di depan sivia.
Aku kalah dengan cakka,ia saja dengan mudah mendapatkan oik.walaupun sebelumnya ia juga frustasi takut di tolak.tapi aku memaksanya untuk menyatakan perasaannya pada gadis itu secepatnya,dan taraaaa...dia dan oik dalam sebuah status yang jelas sekang.
Sedang aku,tak jelas begini.

''alvin..''panggilan oik membuyarkan lamunanku.
''eh oik,cakka mana ?''tanyaku saat menyadari gadis itu sendirian.
''cakka sedang mengambil mobil ke parkiran :)''jawabnya,wajahnya kelihatan berseri-seri,jadi begitu ya,semua gadis akan berekspresi sama ketika ada seorang lelaki yang menyatakan cinta padanya,sebuah senyuman dan aura kebahagian tak mau beranjak dari dirinya,sivia juga begitu waktu ia bercerita saat-saat rio menyatakan cinta padanya.

***

Feel with my hands on your waist
While we dance in the moonlight

''alvin..!!''seru sivia saat aku membuka pintu kamarnya,ia terlihat cantik dengan dress selutuk berwarna ungu muda,terdengan alunan musik yang merdu dari ponsel yang ia sambungkan ke speaker.
Aku menaikkan sebelas alisku,pertanyaan tersirat.
''aku akan berkencan dengan rio malam ini.''serunya lagi lalu menarikku.
''ayo berdansa alvin.''ajaknya dan meletakkan tangku di pinggangnya,kamipun berdansa dengan sinar bulan yang terlihat terang dari balkon kamar sivia malam ini.
''sepertinya setelah berstatus gadis rio,kau menjadi sedikit gila ya.''ledekku.
''terserah kau saja alvin,aku sendang bahagia saat ini,jadi aku tak akan memarahimu yang mengejekku sesuka hatimu.''ucapnya,aku menggelengkan kepala.

***

I wish it was me
That you call later on
Cause you wanna say good night

senyum merekah masih menghiasi wajahku sejak tadi,hay guys,aku berdansa dengan sivia malam ini.haha..
Aku teringat masa-masa aku dan sivia masih dekat dulu,dia selalu menelponku-dulu aku menganggap itu sebuah gangguan- hanya untuk mengucapkan selamat malam.
Tak sadar aku melirik ponselku.
Ah,sekarang aku berharap ia menelponku dan mengucapkan kata selamat malam,haha..
Alvin bodoh,mungkin dia masih berkencan dengan rio sekarang.

***
sebulan berlalu,sivia dan rio masih berstatus pacaran.
Oik dan cakka juga masih awet dengan status mereka,walaupun mereka sering bertengkar dan akhirnya melibatkan aku sebagai pendamai mereka.
Cakka selalu mendesakku untuk mengungkapkan perasaanku pada sivia,
''aku tak bisa melihat sahabatku begini terus vin,kau sudah membantuku waktu itu,sekarang giliranku.aku tak mau tau.pokoknya sore ini kau harus mengatakan pada sivia semuanya.''ucap cakka.
''tapi..''
''tak ada kata tapi !!''tegasnya.

Aku dan cakka sudah berdiri di depan rumah sivia.
''siv,''panggil cakka yang kebetulan keluar dari rumah,pasti ia ingin berkencang dengan rio.
''hy kka,hy vin''sapanya.
''alvin ingin bicara denganmu.''ujar cakka,
''aku pergi dulu ya,ingat vin selesaikan sekarang juga. Now or never.''cakka berankan kembali kerumahku,tapi kurasa ia tak masuk,mungkin ia akan menguping pembicaraanku dengan sivia.

''emm,,siv...aku tau ini mungkin sudah terlambat,tapi...''aku mendongkak melihat wajah sivia,ia tersenyum.
''aku...men-cin-taimu siv.''akhirnya,
''vin,apa kau bercanda ?''sivia terlihat shock,senyumpun hilang.
''aku serius siv.''
''sejak kapan ?''
''entahlah''sivia langsung memelukku,akupun membalas pelukannya.
''kenapa kau baru mengatakannya ? Kenapa vin''aku merasakan tetesan air membasahi baju yang ku kenakan,sepertinya sivia menangis.
''aku...''ya,lidahku kembali kelu.
''kenapa saat aku sudah bersama rio kau baru mengatakannya.''
''aku...''
''aku juga mencintaimu bodoh.''
''siv ?''
''kalau saja kau mengatakannya lebih dulu sebelum rio menyatakan cintanya pada ku.''
''maaf''
''aku mengira kau tak mencintaiku,jadi aku menerima cinta rio dengan harapan bisa melupakan rasa cintaku padamu,tapi ternyata susah vin..''
''tapi,,waktu itu kau terlihat bahagia.''
''itu hanya kebohongan''
''jadi...''
tin..tin..
Terdengar bunyi klakson.
Mobil rio bertengger manis di depan pagar rumah sivia,kamipun melepas pelukan.
''maaf vin.''ucap sivia,iapun bergegas memasuki mobil rio.


***
author pov

rio duduk termenung di kursi taman.
''boleh aku duduk di sampingmu.''tanya seorang gadis,rio menggeser duduknya.
''cinta itu memang tak bisa di paksakan ya.''gumam rio,gadis yang duduk di sampingnyapun menoleh.
''memang,cinta datang dengan sendirinya.''rio menoleh,
''ify.''ucap rio,gadis itu tersenyum.
''bolehkah aku mengganti posisi sivia yo ?''tanya ify ragu.
''kau ?''ify menunduk dan tak bersuara.
''sejak kapan ?''tanya rio.
''sejak kau menolongku saat aku di bully oleh shilla waktu itu.sejak saat itu aku mulai merasa ada perasaan yang tak biasa saat aku dekat denganmu.''aku ify.
Rio tersenyum.

***
''mungkin sivia bukan jodohmu.ayolah alvin,jangan murung terus.semangaaaaat.''oik memberi semangat pada alvin.
''kalau saja kau menuruti ucapanku dulu.''gumam cakka.
''hey kau.''oik memukul cakka pelan.
''kau ini,selalu saja menyakitiku,aku ini pacarmu tau''omel cakka.
''kau itu pacarku yang bodoh.''balas oik,cakka mendengus.
''temanmu sedang patah hati,tapi kau malah berbicara begitu.''lanjut oik.
''kau ini,cerewet.''ejek cakka,oik akan membalas tapi alvin menyela.
''kalian berdia bisa dia tidak !?!?!,aku sedang patah hati.''seru alvin.
Tiba-tiba pintu kamar alvin terbuka dan muncullah seorang gadis cantik dari balik pintu,sivia.
Oik dan cakka kaget melihat sivia,sedang alvin belum menyadarinya.
''vin...''sivia langsung memeluk alvin,dan alvin tersentak kaget.
''Pernyataan itu...katakan sekali lagi vin,dan sertakan pertanyaanmu..aku sudah bebas sekarang,aku dan rio sudah tak ada hubungan.''seru sivia,masih di pelukan alvin.
''siv..''
''ayo vin..''desak sivia.
''kau..''
''jangan sampai aku jatuh ke pelukan orang lain lagi.''
''a,,s-si-v-via a-zi-zah,a-aku m-mencitaimu...wo-would you be m-mine ?''ucap alvin terbata-bata
''yeah...i'm yours now..''balas sivia dan mempererat pelukannya pada alvin dan alvinpun membalasnya.

''cakka..aku juga ingin pelukaaaaan..''rengek oik manja.
''dasar kau''cakka merentangkan tangannya.
''asyiiik..''oik girang dan langsung memeluk cakka.
''you know how i love you boy..??? i love you soooooo much''ucap oik.
''yeah,i know baby,and me too,i love you more..''balas cakka,oik tersenyum bahagia dan menenggelamkan wajahnya di dada lelakinya itu dan cakkapun mengecup puncak kepala oik lembut.

The end.

0 komentar:

Posting Komentar