***
Disebuah taman pinggiran kota,terdapat sebuah danau dan
sebuah pohon besar nan rindang.
Terlihat Sepasang remaja sedang bersantai sambil bernyanyi
dan bermain gitar di bawah pohon besar nan rindang itu.
cakka POV
Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna-warna indahmu
''anugrah terindah
yang pernah kumi...li...ki...''lantun oik dengan suara lembutnya yang khas dan
kututup dengan alunan gitarku.
''yeeee..''oik
tertawa sambil bertepuk tangan.
''suara kamu
bagus.''pujiku sambil tersenyum padanya.
''udah deh,gak usah
sok muji-muji.''dia tersipu dengan rona merah muda yang mulai muncul mewarnai
pipinya.
''kamu lucu kalau
salting begini.''aku menegakkan wajahnya dengan menarik dagunya.
''cakka ih,jangan
godain terus dong.''dia mencubit pinggangku pelan.
''aduh
ik,sakit.kamu jahat ya sama pacar kok sukanya nyubitin.''aku mulai
bermanja-manja dengan gadisku ini.
''biarin,kamunya
juga sih suka godain aku.''ujarnya.
''tapi
sukakan.''aku masih mengodanya sambil menowel dagunya.
''enggak.''ia mulai
memanyunkan bibirnya.
''jangan manyun
gitu dong sayang,ntar jelek lho.''ujarku.
''biarin.''balasnya.
''kalau masih
manyun ntar aku cium lho bibirnya,mau berapa lama di ciumnyaaa.''godaku lagi.
''dasar mesum.''ia
memukul kepalaku pelan,dan aku mengaduh.
''tuhkan,oik
sukanya nganiaya aku nih,udah tadi pinggang di cubitin,sekarang mukul kelapa
aku.''ujarku dengan suara di buat-buat,dan langsung meletakkan kepalaku di
pangkuannya dan merebahkan badanku di rerumputan.
''maaf deh,sakit
ya.''ujarnya membelai rambutku.
''sakiiit.''rengekku bermanja-manja.
''ih,cakka
manja.''ujarnya.
''biarin,sama pacar
sendiri gapapa kali.''balasku.
Oik tak merespon,dan aku menegadah melihat wajahnya,ia hanya
menatap lurus kedepan dan melamun.
Akupun kembali duduk di sampingnya,namun ia masih belum
sadar.
''sayang.''panggilku,iapun sadar.
''eh,iya kka,kenapa
?''tanyanya.
''kamu lagi
ngelamunin apa sih ?''tanyaku.
''enggak lagi
ngelamunin siapa-siapa kok.''ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
''ah pasti lagi
ngelamunin aku ya..''aku mulai menggodanya lagi.
''ih,ge'er
kamu.''elaknya.
''alah ngaku
deh.''aku mulai menggelitikinya,iapun tertawa.
''cakka jangan di gelitikin dooong.''mohonya
di sela tawanya namun aku tak menghentikan aksiku.
''cakkaaaaaaa..''teriaknya sambil tertawa.
***
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
aku dan oik
berjalan menyusuri jalan setapak yang ada di taman kota,hal sering kami lakukan
di hari minggu,jalan-jalan sore.
Tiba-tiba oik berlari meninggalku tanpa bicara.
''lho,ik,mau kemana
?''teriakku karena ia sudah agak jauh di depanku.
''sebentar.''balasnya tanpa menghentikan larinya.akhirnya akupun ikut
berlari menyusulnya.
Oik menghentikan larinya dan berjalan menghampiri seorang
perempuan yang sudah lanjut usia yang sepertinya tadi terjatuh.
''nenek gapapa
?''tanya oik sambil membantu nenek itu berdiri.
''cakka,ngapain
bengong sih,bantuin aku.''panggilnya,aku yang berdiri mematung tak jauh
darinyapun segera menghampirinya.kamipun memapah nenek itu menuju kursi taman
terdekat.
''aduh,nek,kok muka
nenek keliatan pucet sih ? Nenek udah makan ?''tanya oik ketika kami sudah
duduk di kursi taman,Nenek itu menggeleng.
''belum nak,udah 3
hari nenek belum makan,maklumlah,namanya juga pengemis.''jawab nenek
itu,suaranya sangat pelan karna belum makan mungkin.
''kalau gitu,nenek
tunggu disini sebentar ya.''ujar oik lalu berdiri.
''lho,kamu mau
kemana ?''tanyaku.
''sebentar aja,kamu
tungguin nenek disini.''jawabnya.
Ketika aku ingin bertanya lagi,oik sudah berlari
meninggalkanku dan nenek ini.
Tak lama kemudian
oik datang dengan 1 kantong kresek hitam di tangan kanan dan sebotol air
mineral di tangan kirinya.
''ini nek,nenek
belum makan kan.''oik menyerahkan kantong kresek dan sebotol air mineral itu
pada si nenek.
''terimakasih nak,terimakasih.''ucap
nenek itu.
''oiya,ini,oik juga
ada sedikit uang buat nenek.''oik menyerahkan beberapa lembar uang pada nenek
itu.
''makanan ini aja
udah lebih dari cukup buat nenek nak,uangnya kamu simpan aja.''tolak nenek itu.
''gapapa kok nek,ambil
aja ya.''oik meletakkan uang itu pada telapak tangan sang nenek.
''sekali lagi
terimakasih nak,terimakasih banyak.''ucap nenek itu sekali lagi.
''iya
nek,sama-sama.''ucap oik terlihat ketulusan dari tatapannya di iringi senyuman
lebar khas dirinya yang terukir di wajah cantiknya.
''nek,kalau gitu
kita kita permisi ya nek.''pamit oik sambil berdiri lalu menarikku untuk
berdiri.
''iya nek,sekali
lagi terimaksih banyak ya nak.''ucap nenek itu sekali lagi.
''iya nek,kita
duluan ya.''sang nenek mengangguk dan kamipun beranjak meninggalkan nenek itu.
''jadi kita mau
makan atau ke toko buku dulu nih ?''tanyaku saat kami berjalan beriringan.
''ketoko bukunya
gak jadi deh,aku mau ngumpulin uangnya lagi dulu aja,sekarang kita capcus
makan.''balasnya.
''Lho,jadi uang
yang tadi kamu kasih ke nenek-nenek itu uang buat beli novel ?''tanyaku lagi.
''iya,kan nenek itu
lebih memerlukannya daripada aku.''jawabnya.
''sekarang kita
capcus makan yaaaa..kamu yang traktir.''serunya sambil berjalan cepat
mendahului langkahku.
Gadis ini,gadis
manis ini.sampai sekrang aku masih belum percaya akhirnya aku bisa merebut
hatinya,bisa mendapatkan cinta seutuhnya dari dirinya.
Semakin lama hubungan kami berjalan,aku semakin mengenal
jauh watak dan karekter gadis ini.
Gadis yang
terlihat tegar,kuat dan selalu bahagia menghadapi kehidupannya yang
keras,ketika kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan maut dan
menjadikannya sebatang kara di dunia ini.
''cakkaaaaa...ngapain bengong sih ? Perut udah dangdutan nih.''seru oik
berjalan ke arahku dengan ekspresi lucu,akupun tersadar dari lamunan sesaatku.
''ayoooo.''ia
menarik pergelanganku.
''iya iya.''ucapku
sambil tertawa melihat ekspresi lucunya.
***
Sifatmu nan slalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
hari ini adalah
hari terakhir aku dan tim basket sekolahku bertanding,sebelum ujian.
Aku berjalan memasuki stadion dengan oik di sampingku.
stadion sudah penuh terisi oleh supporter-supporter dari
beberapa sekolah yang bertanding.
''hey,cakka
nuraga.''sapa sebuah suara yang sangat familiar bagiku.
''hallo nona
manis.''sapanya lagi,kali ini tertuju untuk gadisku.aku mengencangkan
penganganku pada oik.
''hai sipit,apa
kabar lo ?''oik membalas sapaan alvin dengan santai lalu menganti posisinya
dengan memeluk sebelah lenganku.
''gue baik,''balas
alvin singkat,terlihat tidak nyaman melihat oik yang memeluk lenganku,tepatnya
ia cemburu.
''syukur deh kalau
baik.''oik tersenyum.
''duluan ya
vin,cakka harus pemanasan dulu nih soalnya.''pamit oik,alvin mengangguk,kamipun
berlalu.
''gue gak akan
kalah lagi dalam pertandingan terakhir ini.''bisik alvin tepat di telingaku
saat aku melewatinya,aku merespon dengan senyuman.
''oke,kita
sama-sama berjuang untuk menang.''ucapku santai,oik mendongkak menatapku yang
memang lebih tinggi dari dirinya,sepertinya ia tak mendengar jelas bisikan
alvin tadi,aku mengedipkan sebelah mataku padanya kemudian ia menarikku segera.
Ketika menoleh kebelakang,aku melihat alvin semakin kesal.
Alvin jo,dia adalah
sahabat baik oik,hubungan mereka sangat dekat,dulu alvin sering membuat ku
cemburu karna kedekatan mereka,ia juga sering menjemput oik di sekolah sewaktu
aku masih mengejar-ngejar oik.tapi semenjak alvin menyatakan perasaannya pada
oik,oik menolak untuk menjadi gadisnya,karna gadis itu sudah menganggap alvin
sebagai kakaknya sendiri,sejak saat itu hubungan mereka mulai canggung,dan
ketika aku menyatakan perasaanku dan oik menerimanya,alvin semakin patah hati
dan terang-terangan menunjukan sifat tak sukanya pada ku karna ia menganggap
aku terlah merebut oik darinya.
Pertandingan
dimulai.
Dan suasana pertandingan mulai panas karna tim alvin sudah
mulai bermain tidak spotif.
''basket itu gak
pake kekerasan bro.''teriakku pada salah satu anggota tim alvin yang terlihat
dengan sengaja menjatuhkan salah satu anggota timku dengan mendorongnya keras
sampai membentur lantai.
''sorry bro,dia gak
sengaja.''alvin membela temannya.
Wasit meniup peluit tanda pertandingan babak pertama
selesai.
''basket itu juga
gak pakai emosi.''ujar oik sambil menyodorkan sebotol air mineral padaku saat
aku berdiri di hadapannya.
''gimana gak
emosi,mereka mainnya gak sportif,tadi itu udah kesekian kalinya mereka main
dorong-dorongan.''balasku sambil mengambil botol dari tangan oik.
''ini pertandingan
terakhir kalian,jadi nikmatin aja pertandingannya,gak usah peduliin kalian
bakal menang atau kalah,''ucap oik saat aku meneguk minumanku.
''jangan pakai
emosi ya kka,di bawa enjoy aja.''lanjutnya sambil menggenggam tanganku.
''paling bisa ya
redain emosi orang.''ucapku,oik membalas dengan cengiran.
''aduuuuuh,yang
lagi di mabuk cinta,dunia serasa milik berdua,di waktu break pertandingan,masih
sempet-sempetnya mojok.''terdengar teriakan dari suara cempreng ozy.
''sirik aja
lo.''balasku.
Tak lama kemudian peluit tanda waktu istirahat telah selesai
berbunyi.
''enjoy,oke.''pesan oik sambil mengacungkan jempolnya sebelum aku
memasuki lapangan,aku membalas dengan mengacungkan jempolku.
Peluit tanda pertandingan usai sudah di bunyikan,dan tim kami
memenangkan pertandingan dengan skor 33-30.
''pertandingan
terakhir dengan hasil yang memuaskan.''seru ozy dan ray saat kami berada di
ruang ganti.seruan kegembiraan dari anggota yang lain juga masih
terdengar,akupun ikut larut bersama mereka.
''selamat ya,atas
kemenangan kalian.''sebuah suara yang familian di telingaku menghentikan
kegaduhan yang kami buat,suara itu suara alvin.
Alvin bersama
kelompoknya berjalan memasuki ruangan dan ia berhenti tepat di hadapanku lalu
mengulurkan tangannya.
''selamat.''ucapnya
sambil menaikkan sebelah alisnya.
''thanks.''aku
menjabat tangan.
''CAKKA
!''terdengar seruan nyaring oik saat aku menjabat tangan alvin,gadis manis itu
berdiri di depan pintu sambil menghela nafas lalu ia berjalan ke arah kami.
''apa ?''tanyaku.
''gapapa,''jawabnya
sambil nyengir,akupun merangkulnya dan mengacak rambutnya pelan,
''kangen sama aku
yaaa..baru 5 menit di tinggal udah kangen aja.''godaku padanya,aku melirik
alvin sekilas dan ia terlihat cemburu.
''apaan sih.kamu
udah selesai belum,ayo kita pulaaaang.''ujar oik sambil merengek seperti anak
kecil.
''iya,ini udah
selesai kok,''uku mengambil tasku dan menggendeng oik.
''guys,duluan
ya.ntar ngumpul ddi rumahnya debo jam 5 kan ?''tanyaku.
''yoi men.''jawab
ozy dan yang lain mengacungkan jempolnya.
''sip.''aku juga
mengacungkan jempolku pada mereka.
''vin duluan
ya.''pamitku pada alvin.
''sipit,gue duluan
yaaa..''pamit oik dengan lucunya sambil menonjok pelan perut alvin.
''eh,awas lo ya,''balasnya,oik
merespon dengan sengiran sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.
Kamipun berlalu dari hadapan mereka.
***
kami berencana
berkumpul di rumah ozy untuk merayakan keberhasilan pertandingan terakhir kami.
aku dan oik berjalan beriringan memasuki rumah ozy menuju
halaman belakang rumahnya.
''bes kopel kita
dateng guys..''teriak ray dengan lebaynya,diiringi sorakan dari ozy yang tak
kalah lebaynya.
''berisik
lo,''ujarku,
''biarin,mulut
mulut gue juga.''balas ozy,ozy dan ray kembali berheboh ria.
Setelah barbeque
party,Kami semua duduk di atas rumput membentuk sebuah lingkaran,aku memangku
gitar kesayanganku dan oik duduk di sampingku,kami semua bernyanyi bersama.
''eh,iya guys,kita
kan punya hadiah buat kapten tim basket kita ya..''ujar ozy sambil berdiri di
tengah lingkaran yang kami buat.
''apa ?''tanyaku.
''guys,do
it.''perintah ray,lalu gabriel,debo,riko dan dayat pun berdiri.
''apaan
nih.''seruku saat mereka membopongku dan membawaku ketepi kolam renang.
''1...2...3...yeeee...''teriak ozy dan ray dengan hebohnya dari belakang
dan setelah itu gabriel,debo,riko dan dayat melemparku ke kolam renang.
''wah,sialan lo
pada ya..''umpatku,mereka semua mentertawakanku.
''iiiik,,bantuin
naik doooong.''rengekku pada oik,oikpun tersenyum geli dan maju mendekati kolam
renang.
''manja deh,emang
gak bisa naik sendiri apa.''ujarnya sambil mengulurkan tangannya.
''biarin.''aku
menyambut uluran tangan oik,sebelum oik menarikku,aku terlebih dahulu
menarikknya hingga ia juga ikut tercebur ke kolam renang.
''cakkaaaaaaaaa...''seru oik.
''present,and
always in your heart my little baby.''ujar ku menggodanya sambil mengedipkan
sebelah mataku dan tersenyum padanya.
''ih,cakka
nyebeliiiin.''kesalnya,akupun tertawa dan menariknya kedalam pelukanku.
''ciiiieeeeee.''sorak teman-temanku yang ada di tepi kolam renang.
Gabriel yang berdiri di belakang ray dan ozy tersenyum jahil
dan mendorong mereka berdua,alhasil mereka masuk kola, renang dengan mulus dan
di sambut tawa dari teman-teman yang lain.
Akhirnya terjadilah aksi saling menceburkan teman sampai
semua basah kuyup.
***
ujian telah
berlalu,sekarang aku dan teman-teman seangkatanku telah resmi melepas seragam
putih abu-abu kami dan melangkah ke perguruan tinggi.
Bandara soekarno
hatta masih belum terlalu ramai saat aku dan oik sampai di sana.
''kesel banget deh
sama mas el,''gumamku.
''udah deh kka,kamu
juga kasih infonya kurang jelas kan,jadi wajar dong mas el sembarangan aja
milih waktunya.''ujar oik.
''ya tapikan
seharusnya dia ngerti,aku mau nganterin kamu dulu ke perth.''kataku.
Oik mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studinya di sebuah
perguruan tinggi di perth,australia.
Sedangkan aku melanjutkan ke sebuah perguruan tinggi di belanda.
Sebelum aku berangkat ke belanda,aku berencana mengantarkan
oik ke perth,memastikan dia aman dan baik-baik saja disana,tapi rencana itu
gagal karna mas elang membelikan tiket untukku yang waktu keberangkatannya
lebih dulu daripada oik.
Alhasil,aku yang lebih dulu meninggalkan indonesia.
''yaudah lah,nanti
juga kita bakalan ketemu lagi kan,''ucap oik sambil tersenyum.
Aku diam.tak lama terdengar panggilan untuk penumpang yang
bertujuan ke belanda.
''udah di panggil
tuh,bentar lagi kamu take off,cepetan gih,''ujar oik.
''kamu jaga diri
baik-baik ya disana.''pesanku,ia mengangguk.
''kamu juga,jangan
genit-genit lho sama cewek-cewek disana.''ujar oik.
''gak akan
sayang,you are the one.and my heart is yours''aku memeluknya dengan erat.
''jangan kelamaan
pelukannya,ntar ketinggalan pesawat lho.''oik melepaskan pelukan lebih dulu.
''aku pergi
ya.''pamitku sambil mengecup keningnya dan mengelus puncak kepalanya.
''iya,kalau udah
sampe kabarin aku.''ujarnya.
''pasti
sayang.''akupun meninggalkannya sambil melambaikan tanganku.
***
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
beberapa tahun berlalu...
Aku berjalan cepat
melewati pintu masuk bandara Soekarno hatta dan menerobos kerumunan yang
lumayan padat sambil celingak-celinguk mencari seseorang.
''OIK
!''teriakku,iapun menengok ke arahku sambil tersenyum.aku berjalan lebih cepat
ke arahnya.
''kangen banget
sama kamu.''ucapnya yang langsung kupeluk dengan erat.
''aku juga.''balasku.
Aku menghentikan
mobil di halaman depan rumah,membukakan pintu untuk oik dan menuntunnya
memasuki rumah.
''hallo oik.''sapa
mas el yang sedang bersantai sambil menonton tv.
''hy mas.''balas
oik.
''bunda mana
?''tanyaku.
''lagi nyiapin
makan siang.''jawab mas el.
Akupun menarik oik ke ruang makan.
''bunda.''panggilku,bundapun menoleh lalu tersenyum.
''hallo
bunda.''sapa oik sambil mencium tangan bunda.
''hay sayang,apa
kabar ?''tanya bunda.
''baik bun.''balas
oik sambil tersenyum.
''kebetulan,makan
siang udah siap,ayo kita makan dulu.''ajak bunda sambil menarik oik,oikpun
mengikuti.
''mas
el,makan.''teriakku lalu duduk di samping oik.
Kamipun memulai makan siang kami.
''gimana sayang
kuliah di perth,enak ?''tanya bunda.
Oik mengangguk.
''enak banget
bunda,warga-warga di sana juga baik dan ramah.''jawab oik.
''syukurlah kalau
gitu,jadi kuliah kamu udah selesai ?''tanya bunda lagi.
''baru selesai S1
bun,rencananya sih mau lanjutin ke S2.do'ain ya bun semoga lancar.''jawab oik.
''iya,bunda slalu
berdoa buat kalian semua.''ujar bunda.
''ini yang ankanya
bunda aku atau oik sih,''ujarku.
''oikkan calon
menantu bunda.''jawab bunda,oik terlihat tersipu.
''oiya ya,calon menantu.''ujaku
sambil menggoda oik,oik makin tersipu menundukkan kepalanya.
''keliatannya hari
ini cakka keliatan seneng banget,ceria gitu.''celetuk mas el.
''oiya ya,kan udah
ketemu sama bidadarinya.''tambah mas el lagi.
''lo tau gak
ik,selama di belanda,cakka itu gak ada ceria-cerianya,paling kalau lagi
telponan atau skype'an sama elo aja baru ketawa-ketawa.''ujar mas el,aku
memelototinya.
''apa lo
?''tantangnya.
''enggak.''balasku.
Bunda dan oikpun tertawa dengan tingkah kami.
''kan gue udah
pernah bilang sama lo mas,gadis di sebelah gue ini adalah belahan jiwa
gue,separuh hidup gue aja di dia.''ujarku sambil meremas tangan oik.
''huuuu..gombal,jangan percaya ik.''sorak mas elang,bunda tertawa lagi.
***
Belai lembut jarimu
Sejuk atap wajahmu
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
aku dan oik sedang
makan siang di sebuah cafe.
Kami duduk berhadapan.
''ik.''aku menarik
tangannya dan membelai lembut jarinya.
''hm ?''ia
menatapku dan akupun balas menatapnya lama.
''jangan natap aku
kayak gitu dong kka.''oik memalingkan wajahnya.
''lho kenapa ? Aku
suka liat wajah kamu.''ujarku sambil memalingkan kembali wajahnya dengan
memegangi pipinya.
''ih,cakka,jangan
natap kayak gitu.''ujarnya.
''cieeee,,salting.''godaku.
''apaan sih.''oik
semakin salah tingkah.
''ik.''ucapku.
''apa ?''tanyanya.
Aku mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil berbentuk hati
dari saku jeansku.
''marry me ya
''ucapku sambil membuka kotak beludru itu.
''kka..''oik
terlihat kaget.
''itu bukan
pertanyaan ?''tanya oik.
''tapi kan tetap
saja,i need an answer.''jawabku,oik terdiam.
''kamu ga harus
jawab sekarang,tapi aku mau kamu pakai cincin ini.''akupun menyematkan cincin
itu di jari manis oik lalu mengecup punggung tangannya.
''kka..''oik hendak
bicara namun aku meletakkan jadi telunjukku di jari manisnya sambil menggeleng.
''you don't have
to answer now dear.okey''ujarku lalu mengelus pipinya.
***
aku dan oik duduk
berdampingan di atas rerumputan sebuah bukit di pinggiran kota menyaksikan
sunset.
Oik menyandarkan kepalanya di bahuku.
''kka.''ucapnya.
''ya ?''
''aku udah mikirin
lamaran kamu itu.''ujarnya.
''trus.''
''ya,aku..aku..''oik mulai tergagap.
''aku siap kalau
kamu nolak lamaran aku.''ucapku,walaupun dalam hati aku tak pernah siap,dan aku
juga tak bisa membayangkan jika ia menolak lamaranku dan pergi
meninggalkanku,aku tak pernah mau dan tak pernah mau memikirkan hal itu
walaupun sepintas.
''maaf kka,aku..kayaknya aku...aku gak
bisa.''suaranya terdengar lirih.
JEDER..!!!apakah dia betul-betul menolakku.
Aku terdiam.
''kka..''panggil
oik lagi sambil membelai pipiku,aku menatapnya.
''aku gak kka,kamu
terlalu..''oik tak melanjutkan kata-katanya,ia segera berdiri dan
membelakangiku.
''kamu pasti tau
kalau aku gak akan bisa nolak kamu.''ujarnya lalu menoleh kebelakang sambil
tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
''kamu ya.''aku
berdiri dan langsung memeluknya sebelum ia lari,oik tertawa lepas.
''hahaha..muka
kamu..haha...sumpah lucu banget..hahaha..''ia masih tertawa.
''puas ya ngerjain
aku.''ujar ku mengeratkan pelukanku.
''emmm,puas gak
ya.''ujarnya.
''oik
ramadlani.''ujarku dengan nada kesal.
''present,and
always in your heart cakka nuraga.''balasnya sambil tertawa geli.aku
menghembuskan nafas lega.
Thanks god
terimkasih kau telah menghadirkan gadis ini di hidupku.
Oik ramadlani,salah satu anugerah terindah yang pernah
kumiliki.
-The End-
0 komentar:
Posting Komentar