CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 30 Juni 2013

Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki

ini cerpen buat anniv caikers family yang ke 4 pas 7 juni lalu :)



***
Disebuah taman pinggiran kota,terdapat sebuah danau dan sebuah pohon besar nan rindang.
Terlihat Sepasang remaja sedang bersantai sambil bernyanyi dan bermain gitar di bawah pohon besar nan rindang itu.



***
cakka POV

Melihat tawamu
Mendengar senandungmu

Terlihat jelas dimataku
Warna-warna indahmu


   ''anugrah terindah yang pernah kumi...li...ki...''lantun oik dengan suara lembutnya yang khas dan kututup dengan alunan gitarku.
   ''yeeee..''oik tertawa sambil bertepuk tangan.
   ''suara kamu bagus.''pujiku sambil tersenyum padanya.
   ''udah deh,gak usah sok muji-muji.''dia tersipu dengan rona merah muda yang mulai muncul mewarnai pipinya.
   ''kamu lucu kalau salting begini.''aku menegakkan wajahnya dengan menarik dagunya.
   ''cakka ih,jangan godain terus dong.''dia mencubit pinggangku pelan.
   ''aduh ik,sakit.kamu jahat ya sama pacar kok sukanya nyubitin.''aku mulai bermanja-manja dengan gadisku ini.
   ''biarin,kamunya juga sih suka godain aku.''ujarnya.
   ''tapi sukakan.''aku masih mengodanya sambil menowel dagunya.
   ''enggak.''ia mulai memanyunkan bibirnya.
   ''jangan manyun gitu dong sayang,ntar jelek lho.''ujarku.
   ''biarin.''balasnya.
   ''kalau masih manyun ntar aku cium lho bibirnya,mau berapa lama di ciumnyaaa.''godaku lagi.
   ''dasar mesum.''ia memukul kepalaku pelan,dan aku mengaduh.
   ''tuhkan,oik sukanya nganiaya aku nih,udah tadi pinggang di cubitin,sekarang mukul kelapa aku.''ujarku dengan suara di buat-buat,dan langsung meletakkan kepalaku di pangkuannya dan merebahkan badanku di rerumputan.
   ''maaf deh,sakit ya.''ujarnya membelai rambutku.
   ''sakiiit.''rengekku bermanja-manja.
   ''ih,cakka manja.''ujarnya.
   ''biarin,sama pacar sendiri gapapa kali.''balasku.
Oik tak merespon,dan aku menegadah melihat wajahnya,ia hanya menatap lurus kedepan dan melamun.
Akupun kembali duduk di sampingnya,namun ia masih belum sadar.
   ''sayang.''panggilku,iapun sadar.
   ''eh,iya kka,kenapa ?''tanyanya.
   ''kamu lagi ngelamunin apa sih ?''tanyaku.
   ''enggak lagi ngelamunin siapa-siapa kok.''ia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
   ''ah pasti lagi ngelamunin aku ya..''aku mulai menggodanya lagi.
   ''ih,ge'er kamu.''elaknya.
   ''alah ngaku deh.''aku mulai menggelitikinya,iapun tertawa.
   ''cakka jangan di gelitikin dooong.''mohonya di sela tawanya namun aku tak menghentikan aksiku.
   ''cakkaaaaaaa..''teriaknya sambil tertawa.

***

Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

   aku dan oik berjalan menyusuri jalan setapak yang ada di taman kota,hal sering kami lakukan di hari minggu,jalan-jalan sore.
Tiba-tiba oik berlari meninggalku tanpa bicara.
   ''lho,ik,mau kemana ?''teriakku karena ia sudah agak jauh di depanku.
   ''sebentar.''balasnya tanpa menghentikan larinya.akhirnya akupun ikut berlari menyusulnya.
Oik menghentikan larinya dan berjalan menghampiri seorang perempuan yang sudah lanjut usia yang sepertinya tadi terjatuh.
   ''nenek gapapa ?''tanya oik sambil membantu nenek itu berdiri.
   ''cakka,ngapain bengong sih,bantuin aku.''panggilnya,aku yang berdiri mematung tak jauh darinyapun segera menghampirinya.kamipun memapah nenek itu menuju kursi taman terdekat.
   ''aduh,nek,kok muka nenek keliatan pucet sih ? Nenek udah makan ?''tanya oik ketika kami sudah duduk di kursi taman,Nenek itu menggeleng.
   ''belum nak,udah 3 hari nenek belum makan,maklumlah,namanya juga pengemis.''jawab nenek itu,suaranya sangat pelan karna belum makan mungkin.
   ''kalau gitu,nenek tunggu disini sebentar ya.''ujar oik lalu berdiri.
   ''lho,kamu mau kemana ?''tanyaku.
   ''sebentar aja,kamu tungguin nenek disini.''jawabnya.
Ketika aku ingin bertanya lagi,oik sudah berlari meninggalkanku dan nenek ini.

   Tak lama kemudian oik datang dengan 1 kantong kresek hitam di tangan kanan dan sebotol air mineral di tangan kirinya.
   ''ini nek,nenek belum makan kan.''oik menyerahkan kantong kresek dan sebotol air mineral itu pada si nenek.
   ''terimakasih nak,terimakasih.''ucap nenek itu.
   ''oiya,ini,oik juga ada sedikit uang buat nenek.''oik menyerahkan beberapa lembar uang pada nenek itu.
   ''makanan ini aja udah lebih dari cukup buat nenek nak,uangnya kamu simpan aja.''tolak nenek itu.
   ''gapapa kok nek,ambil aja ya.''oik meletakkan uang itu pada telapak tangan sang nenek.
   ''sekali lagi terimakasih nak,terimakasih banyak.''ucap nenek itu sekali lagi.
   ''iya nek,sama-sama.''ucap oik terlihat ketulusan dari tatapannya di iringi senyuman lebar khas dirinya yang terukir di wajah cantiknya.
   ''nek,kalau gitu kita kita permisi ya nek.''pamit oik sambil berdiri lalu menarikku untuk berdiri.
   ''iya nek,sekali lagi terimaksih banyak ya nak.''ucap nenek itu sekali lagi.
   ''iya nek,kita duluan ya.''sang nenek mengangguk dan kamipun beranjak meninggalkan nenek itu.

   ''jadi kita mau makan atau ke toko buku dulu nih ?''tanyaku saat kami berjalan beriringan.
   ''ketoko bukunya gak jadi deh,aku mau ngumpulin uangnya lagi dulu aja,sekarang kita capcus makan.''balasnya.
   ''Lho,jadi uang yang tadi kamu kasih ke nenek-nenek itu uang buat beli novel ?''tanyaku lagi.
   ''iya,kan nenek itu lebih memerlukannya daripada aku.''jawabnya.
   ''sekarang kita capcus makan yaaaa..kamu yang traktir.''serunya sambil berjalan cepat mendahului langkahku.

   Gadis ini,gadis manis ini.sampai sekrang aku masih belum percaya akhirnya aku bisa merebut hatinya,bisa mendapatkan cinta seutuhnya dari dirinya.
Semakin lama hubungan kami berjalan,aku semakin mengenal jauh watak dan karekter gadis ini.
    Gadis yang terlihat tegar,kuat dan selalu bahagia menghadapi kehidupannya yang keras,ketika kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan maut dan menjadikannya sebatang kara di dunia ini.

   ''cakkaaaaa...ngapain bengong sih ? Perut udah dangdutan nih.''seru oik berjalan ke arahku dengan ekspresi lucu,akupun tersadar dari lamunan sesaatku.
   ''ayoooo.''ia menarik pergelanganku.
   ''iya iya.''ucapku sambil tertawa melihat ekspresi lucunya.

***

Sifatmu nan slalu 
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu

   hari ini adalah hari terakhir aku dan tim basket sekolahku bertanding,sebelum ujian.
Aku berjalan memasuki stadion dengan oik di sampingku.
stadion sudah penuh terisi oleh supporter-supporter dari beberapa sekolah yang bertanding.

   ''hey,cakka nuraga.''sapa sebuah suara yang sangat familiar bagiku.
   ''hallo nona manis.''sapanya lagi,kali ini tertuju untuk gadisku.aku mengencangkan penganganku pada oik.
   ''hai sipit,apa kabar lo ?''oik membalas sapaan alvin dengan santai lalu menganti posisinya dengan memeluk sebelah lenganku.
   ''gue baik,''balas alvin singkat,terlihat tidak nyaman melihat oik yang memeluk lenganku,tepatnya ia cemburu.
   ''syukur deh kalau baik.''oik tersenyum.
   ''duluan ya vin,cakka harus pemanasan dulu nih soalnya.''pamit oik,alvin mengangguk,kamipun berlalu.
   ''gue gak akan kalah lagi dalam pertandingan terakhir ini.''bisik alvin tepat di telingaku saat aku melewatinya,aku merespon dengan senyuman.
   ''oke,kita sama-sama berjuang untuk menang.''ucapku santai,oik mendongkak menatapku yang memang lebih tinggi dari dirinya,sepertinya ia tak mendengar jelas bisikan alvin tadi,aku mengedipkan sebelah mataku padanya kemudian ia menarikku segera.
Ketika menoleh kebelakang,aku melihat alvin semakin kesal.
   Alvin jo,dia adalah sahabat baik oik,hubungan mereka sangat dekat,dulu alvin sering membuat ku cemburu karna kedekatan mereka,ia juga sering menjemput oik di sekolah sewaktu aku masih mengejar-ngejar oik.tapi semenjak alvin menyatakan perasaannya pada oik,oik menolak untuk menjadi gadisnya,karna gadis itu sudah menganggap alvin sebagai kakaknya sendiri,sejak saat itu hubungan mereka mulai canggung,dan ketika aku menyatakan perasaanku dan oik menerimanya,alvin semakin patah hati dan terang-terangan menunjukan sifat tak sukanya pada ku karna ia menganggap aku terlah merebut oik darinya.

   Pertandingan dimulai.
Dan suasana pertandingan mulai panas karna tim alvin sudah mulai bermain tidak spotif.

   ''basket itu gak pake kekerasan bro.''teriakku pada salah satu anggota tim alvin yang terlihat dengan sengaja menjatuhkan salah satu anggota timku dengan mendorongnya keras sampai membentur lantai.
   ''sorry bro,dia gak sengaja.''alvin membela temannya.
Wasit meniup peluit tanda pertandingan babak pertama selesai.

   ''basket itu juga gak pakai emosi.''ujar oik sambil menyodorkan sebotol air mineral padaku saat aku berdiri di hadapannya.
   ''gimana gak emosi,mereka mainnya gak sportif,tadi itu udah kesekian kalinya mereka main dorong-dorongan.''balasku sambil mengambil botol dari tangan oik.
   ''ini pertandingan terakhir kalian,jadi nikmatin aja pertandingannya,gak usah peduliin kalian bakal menang atau kalah,''ucap oik saat aku meneguk minumanku.
   ''jangan pakai emosi ya kka,di bawa enjoy aja.''lanjutnya sambil menggenggam tanganku.
   ''paling bisa ya redain emosi orang.''ucapku,oik membalas dengan cengiran.
   ''aduuuuuh,yang lagi di mabuk cinta,dunia serasa milik berdua,di waktu break pertandingan,masih sempet-sempetnya mojok.''terdengar teriakan dari suara cempreng ozy.
   ''sirik aja lo.''balasku.
Tak lama kemudian peluit tanda waktu istirahat telah selesai berbunyi.
    ''enjoy,oke.''pesan oik sambil mengacungkan jempolnya sebelum aku memasuki lapangan,aku membalas dengan mengacungkan jempolku.

Peluit tanda pertandingan usai sudah di bunyikan,dan tim kami memenangkan pertandingan dengan skor 33-30.
   ''pertandingan terakhir dengan hasil yang memuaskan.''seru ozy dan ray saat kami berada di ruang ganti.seruan kegembiraan dari anggota yang lain juga masih terdengar,akupun ikut larut bersama mereka.
   ''selamat ya,atas kemenangan kalian.''sebuah suara yang familian di telingaku menghentikan kegaduhan yang kami buat,suara itu suara alvin.
   Alvin bersama kelompoknya berjalan memasuki ruangan dan ia berhenti tepat di hadapanku lalu mengulurkan tangannya.
   ''selamat.''ucapnya sambil menaikkan sebelah alisnya.
   ''thanks.''aku menjabat tangan.
   ''CAKKA !''terdengar seruan nyaring oik saat aku menjabat tangan alvin,gadis manis itu berdiri di depan pintu sambil menghela nafas lalu ia berjalan ke arah kami.
   ''apa ?''tanyaku.
   ''gapapa,''jawabnya sambil nyengir,akupun merangkulnya dan mengacak rambutnya pelan,
   ''kangen sama aku yaaa..baru 5 menit di tinggal udah kangen aja.''godaku padanya,aku melirik alvin sekilas dan ia terlihat cemburu.
   ''apaan sih.kamu udah selesai belum,ayo kita pulaaaang.''ujar oik sambil merengek seperti anak kecil.
   ''iya,ini udah selesai kok,''uku mengambil tasku dan menggendeng oik.
   ''guys,duluan ya.ntar ngumpul ddi rumahnya debo jam 5 kan ?''tanyaku.
   ''yoi men.''jawab ozy dan yang lain mengacungkan jempolnya.
   ''sip.''aku juga mengacungkan jempolku pada mereka.
   ''vin duluan ya.''pamitku pada alvin.
   ''sipit,gue duluan yaaa..''pamit oik dengan lucunya sambil menonjok pelan perut alvin.
   ''eh,awas lo ya,''balasnya,oik merespon dengan sengiran sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.
Kamipun berlalu dari hadapan mereka.


***
   kami berencana berkumpul di rumah ozy untuk merayakan keberhasilan pertandingan terakhir kami.
aku dan oik berjalan beriringan memasuki rumah ozy menuju halaman belakang rumahnya.
   ''bes kopel kita dateng guys..''teriak ray dengan lebaynya,diiringi sorakan dari ozy yang tak kalah lebaynya.
   ''berisik lo,''ujarku,
   ''biarin,mulut mulut gue juga.''balas ozy,ozy dan ray kembali berheboh ria.

   Setelah barbeque party,Kami semua duduk di atas rumput membentuk sebuah lingkaran,aku memangku gitar kesayanganku dan oik duduk di sampingku,kami semua bernyanyi bersama.
   ''eh,iya guys,kita kan punya hadiah buat kapten tim basket kita ya..''ujar ozy sambil berdiri di tengah lingkaran yang kami buat.
   ''apa ?''tanyaku.
   ''guys,do it.''perintah ray,lalu gabriel,debo,riko dan dayat pun berdiri.
   ''apaan nih.''seruku saat mereka membopongku dan membawaku ketepi kolam renang.
   ''1...2...3...yeeee...''teriak ozy dan ray dengan hebohnya dari belakang dan setelah itu gabriel,debo,riko dan dayat melemparku ke kolam renang.
   ''wah,sialan lo pada ya..''umpatku,mereka semua mentertawakanku.
   ''iiiik,,bantuin naik doooong.''rengekku pada oik,oikpun tersenyum geli dan maju mendekati kolam renang.
   ''manja deh,emang gak bisa naik sendiri apa.''ujarnya sambil mengulurkan tangannya.
   ''biarin.''aku menyambut uluran tangan oik,sebelum oik menarikku,aku terlebih dahulu menarikknya hingga ia juga ikut tercebur ke kolam renang.
   ''cakkaaaaaaaaa...''seru oik.
   ''present,and always in your heart my little baby.''ujar ku menggodanya sambil mengedipkan sebelah mataku dan tersenyum padanya.
   ''ih,cakka nyebeliiiin.''kesalnya,akupun tertawa dan menariknya kedalam pelukanku.
   ''ciiiieeeeee.''sorak teman-temanku yang ada di tepi kolam renang.
Gabriel yang berdiri di belakang ray dan ozy tersenyum jahil dan mendorong mereka berdua,alhasil mereka masuk kola, renang dengan mulus dan di sambut tawa dari teman-teman yang lain.
Akhirnya terjadilah aksi saling menceburkan teman sampai semua basah kuyup.

***

    ujian telah berlalu,sekarang aku dan teman-teman seangkatanku telah resmi melepas seragam putih abu-abu kami dan melangkah ke perguruan tinggi.

   Bandara soekarno hatta masih belum terlalu ramai saat aku dan oik sampai di sana.
   ''kesel banget deh sama mas el,''gumamku.
   ''udah deh kka,kamu juga kasih infonya kurang jelas kan,jadi wajar dong mas el sembarangan aja milih waktunya.''ujar oik.
   ''ya tapikan seharusnya dia ngerti,aku mau nganterin kamu dulu ke perth.''kataku.
Oik mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studinya di sebuah perguruan tinggi di perth,australia.
Sedangkan aku melanjutkan ke sebuah perguruan tinggi di belanda.
Sebelum aku berangkat ke belanda,aku berencana mengantarkan oik ke perth,memastikan dia aman dan baik-baik saja disana,tapi rencana itu gagal karna mas elang membelikan tiket untukku yang waktu keberangkatannya lebih dulu daripada oik.
Alhasil,aku yang lebih dulu meninggalkan indonesia.
   ''yaudah lah,nanti juga kita bakalan ketemu lagi kan,''ucap oik sambil tersenyum.
Aku diam.tak lama terdengar panggilan untuk penumpang yang bertujuan ke belanda.
   ''udah di panggil tuh,bentar lagi kamu take off,cepetan gih,''ujar oik.
   ''kamu jaga diri baik-baik ya disana.''pesanku,ia mengangguk.
   ''kamu juga,jangan genit-genit lho sama cewek-cewek disana.''ujar oik.
   ''gak akan sayang,you are the one.and my heart is yours''aku memeluknya dengan erat.
   ''jangan kelamaan pelukannya,ntar ketinggalan pesawat lho.''oik melepaskan pelukan lebih dulu.
   ''aku pergi ya.''pamitku sambil mengecup keningnya dan mengelus puncak kepalanya.
   ''iya,kalau udah sampe kabarin aku.''ujarnya.
   ''pasti sayang.''akupun meninggalkannya sambil melambaikan tanganku.

***
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

beberapa tahun berlalu...

   Aku berjalan cepat melewati pintu masuk bandara Soekarno hatta dan menerobos kerumunan yang lumayan padat sambil celingak-celinguk mencari seseorang.
   ''OIK !''teriakku,iapun menengok ke arahku sambil tersenyum.aku berjalan lebih cepat ke arahnya.
   ''kangen banget sama kamu.''ucapnya yang langsung kupeluk dengan erat.
   ''aku juga.''balasku.

   Aku menghentikan mobil di halaman depan rumah,membukakan pintu untuk oik dan menuntunnya memasuki rumah.
   ''hallo oik.''sapa mas el yang sedang bersantai sambil menonton tv.
   ''hy mas.''balas oik.
   ''bunda mana ?''tanyaku.
   ''lagi nyiapin makan siang.''jawab mas el.
Akupun menarik oik ke ruang makan.
   ''bunda.''panggilku,bundapun menoleh lalu tersenyum.
   ''hallo bunda.''sapa oik sambil mencium tangan bunda.
   ''hay sayang,apa kabar ?''tanya bunda.
   ''baik bun.''balas oik sambil tersenyum.
   ''kebetulan,makan siang udah siap,ayo kita makan dulu.''ajak bunda sambil menarik oik,oikpun mengikuti.
   ''mas el,makan.''teriakku lalu duduk di samping oik.
Kamipun memulai makan siang kami.
   ''gimana sayang kuliah di perth,enak ?''tanya bunda.
Oik mengangguk.
   ''enak banget bunda,warga-warga di sana juga baik dan ramah.''jawab oik.
   ''syukurlah kalau gitu,jadi kuliah kamu udah selesai ?''tanya bunda lagi.
   ''baru selesai S1 bun,rencananya sih mau lanjutin ke S2.do'ain ya bun semoga lancar.''jawab oik.
   ''iya,bunda slalu berdoa buat kalian semua.''ujar bunda.
   ''ini yang ankanya bunda aku atau oik sih,''ujarku.
   ''oikkan calon menantu bunda.''jawab bunda,oik terlihat tersipu.
   ''oiya ya,calon menantu.''ujaku sambil menggoda oik,oik makin tersipu menundukkan kepalanya.
   ''keliatannya hari ini cakka keliatan seneng banget,ceria gitu.''celetuk mas el.
   ''oiya ya,kan udah ketemu sama bidadarinya.''tambah mas el lagi.
   ''lo tau gak ik,selama di belanda,cakka itu gak ada ceria-cerianya,paling kalau lagi telponan atau skype'an sama elo aja baru ketawa-ketawa.''ujar mas el,aku memelototinya.
   ''apa lo ?''tantangnya.
   ''enggak.''balasku.
Bunda dan oikpun tertawa dengan tingkah kami.
   ''kan gue udah pernah bilang sama lo mas,gadis di sebelah gue ini adalah belahan jiwa gue,separuh hidup gue aja di dia.''ujarku sambil meremas tangan oik.
   ''huuuu..gombal,jangan percaya ik.''sorak mas elang,bunda tertawa lagi.

***

Belai lembut jarimu
Sejuk atap wajahmu
Hangat peluk janjimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

   aku dan oik sedang makan siang di sebuah cafe.
Kami duduk berhadapan.
   ''ik.''aku menarik tangannya dan membelai lembut jarinya.
   ''hm ?''ia menatapku dan akupun balas menatapnya lama.
   ''jangan natap aku kayak gitu dong kka.''oik memalingkan wajahnya.
   ''lho kenapa ? Aku suka liat wajah kamu.''ujarku sambil memalingkan kembali wajahnya dengan memegangi pipinya.
   ''ih,cakka,jangan natap kayak gitu.''ujarnya.
   ''cieeee,,salting.''godaku.
   ''apaan sih.''oik semakin salah tingkah.
   ''ik.''ucapku.
   ''apa ?''tanyanya.
Aku mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil berbentuk hati dari saku jeansku.
   ''marry me ya ''ucapku sambil membuka kotak beludru itu.
   ''kka..''oik terlihat kaget.
   ''itu bukan pertanyaan ?''tanya oik.
   ''tapi kan tetap saja,i need an answer.''jawabku,oik terdiam.
   ''kamu ga harus jawab sekarang,tapi aku mau kamu pakai cincin ini.''akupun menyematkan cincin itu di jari manis oik lalu mengecup punggung tangannya.
   ''kka..''oik hendak bicara namun aku meletakkan jadi telunjukku di jari manisnya sambil menggeleng.
    ''you don't have to answer now dear.okey''ujarku lalu mengelus pipinya.

***
   aku dan oik duduk berdampingan di atas rerumputan sebuah bukit di pinggiran kota menyaksikan sunset.
Oik menyandarkan kepalanya di bahuku.
   ''kka.''ucapnya.
   ''ya ?''
   ''aku udah mikirin lamaran kamu itu.''ujarnya.
   ''trus.''
   ''ya,aku..aku..''oik mulai tergagap.
   ''aku siap kalau kamu nolak lamaran aku.''ucapku,walaupun dalam hati aku tak pernah siap,dan aku juga tak bisa membayangkan jika ia menolak lamaranku dan pergi meninggalkanku,aku tak pernah mau dan tak pernah mau memikirkan hal itu walaupun sepintas.
   ''maaf kka,aku..kayaknya aku...aku gak bisa.''suaranya terdengar lirih.
JEDER..!!!apakah dia betul-betul menolakku.
Aku terdiam.
   ''kka..''panggil oik lagi sambil membelai pipiku,aku menatapnya.
   ''aku gak kka,kamu terlalu..''oik tak melanjutkan kata-katanya,ia segera berdiri dan membelakangiku.
   ''kamu pasti tau kalau aku gak akan bisa nolak kamu.''ujarnya lalu menoleh kebelakang sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
   ''kamu ya.''aku berdiri dan langsung memeluknya sebelum ia lari,oik tertawa lepas.
   ''hahaha..muka kamu..haha...sumpah lucu banget..hahaha..''ia masih tertawa.
   ''puas ya ngerjain aku.''ujar ku mengeratkan pelukanku.
   ''emmm,puas gak ya.''ujarnya.
   ''oik ramadlani.''ujarku dengan nada kesal.
   ''present,and always in your heart cakka nuraga.''balasnya sambil tertawa geli.aku menghembuskan nafas lega.

Thanks god
terimkasih kau telah menghadirkan gadis ini di hidupku.
Oik ramadlani,salah satu anugerah terindah yang pernah kumiliki.


-The End-



0 komentar:

Posting Komentar