''oik,ayah sudah pusing ya mengurus kamu.''omel pak jeremy,ayah oik.oik terdiam namun terlihat santai.
''dalam sebulan ini kau sudah 10
kali berganti guru privat.''tambah pak jeremy.oik masih diam.
''besok guru privatmu yang baru
akan datang,awas saja sampai kau membuat onar lagi.''pesan ayah.
''kita liat saja nanti,apakah dia
tahan mental menghadapi seorang oik karenina davinson.''gumam oik sambil
tersenyum tipis.
''ayah kembali ke kantor
dulu.''ujar pak jeremy lalu beranjak dari ruang keluarga.
Oik cahya ramadlani,seorang gadis
berumur 19 tahun,mahasiswi semester 3 jurusan kedokteran di salah satu
universitas ternama di jakarta,anak dari seorang pengusaha,pengacara sekaligus
dektektif yang cukup ternama,jeremy davinson.ia anak bungsu juga anak perempuan
satu-satunya dalam keluarga davinson,kakak pertamanya,kiki antonio
davinson,berada di italia mengurus perusahaan yang ia bangun sendiri di
sana,sedang kakak keduanya,raja sion davinson,sedang melanjutkan kuliah S3nya
di washington D.C dengan jurusan hukum,ia mengikuti jejak sang ayah,menjadi
pengacara.
Karna statusnya sebagai anak bungsu
dan anak perempuan satu-satunya itulah oik mempunyai sifat agak manja,keras
kepala dan suka semaunya sendiri,ia juga gadis yang sangat ambisius.ayahnya
sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan putri bungsunya itu.
ibu oik,juliana davinson,meninggal bertahun-tahun silam
dalam kecelakaan pesawat.
***
''nona oik,guru lesnya sudah
datang.''kata seorang pelayan di rumah oik itu.
''oh,suruh tunggu sebentar.''ucap
oik yang sedang asyik dengan laptopnya.
''baik nona.''pelayan itupun
langsung beranjak dari kamar oik.
5 menit kemudian oik keluar dari
kamarnya dan berjalan ke ruang keluarga sambil membawa buku
pelajarannya,pelajaran yang paling tidak oik sukai,matematika.
''alvin.''seru oik saat melihat
seorang lelaki yang sangat di kenalnya itu,alvin.alvin adalah anak dari sahabat
ayah oik,mereka sangat dekat,oik sering curhat kepada alvin,begitupun
sebaliknya.alvinpun menoleh sambil tersenyum.
''hay nona,apa kabar ?''sapanya
dengan senyuman yang masih terukir.Oik langsung memeluk lelaki itu.
''aku rindu padamu,kemana saja kau
selama ini,kau tak pernah main kesini lagi,eh iya aku lupa kau kan sudah S1
ya,jadi tak ada waktu lagi untuk bermain-main denganku seperti dulu.''oceh oik
saat melepas pelukan singkatnya pada alvin.alvin hanya tertawa mendengar ocehan
oik.
oik dan alvin sudah duduk di gazebo
yang ada di pinggir kolam renang di halaman belakang rumah oik.
''kenapa kau yang menjadi guru
privatku ?''heran oik.
''memangnya kenapa ?kau tak suka
?''tanya alvin sambil membolak-balik buku pelajaran oik.
''bukan begitu.soalnya,aku sudah
berencana untuk mengerjai guru privatku yang baru hari ini.eh,ternyata malah
kau gurunya.untung saja jebakan pertama belum ku jalankan.''celoteh oik.
''kebiasaan ya.''alvin lalu
mengacak rambut oik.
''alviiiinnn...''rengek oik sambil
menepiskan tangan alvin ,alvin tertawa.
''ini,materi mana yang belum kau
mengerti.''alvin menyodorkan buku yang tadi di bolak-baliknya.
''semuanya.''ucap oik santai.
Gubrak.alvin menepuk jidatnya.
''ku pikir 2 tahun tak bertemu,kau
sudah berubah.ternyata,masih saja ya kau bermusuhan dengan matematika..''omel
alvin.oik cengengesan.
''heh,kau belum mejawab
pertanyaanku,''ujar oik.
''apa ?''tanya alvin.
''dalam rangka apa kau kembali ke jakarta
? dan kenapa kau mau menjadi guru privatku ?''tanya oik.
''aku sedang cuti kuliah.''jawab
alvin.
''alasan terbesarku kembali ke
indo,karna aku sangat merindukamu oik.''batin alvin.ya,alvin diam-diam
mencintai oik.
''asyik,berapa lama kau disini
?''tanya oik.
''sekitar 1 bulan.''jawab alvin.
''hanya sebulan vin ?kenapa tidak
setahun saja sekalian..''celoteh oik.
''kau pikir cuti melahirkan sampai
1 tahun lamanya.''alvin memukul kepala oik pelan,oik meringis.
''apa sih,main pukul sembarangan.''oik
pura-pura mengusap kepalanya,padahal pukulan alvin tak sakit sama sekali,alvin
hanya memukulnya pelan .
Alvin tertawa lalu mengacak rambut oik lagi,oik marah-marah
sendiri.
Alvinpun memulai mengajari oik pelajaran yang paling tak di
sukai gadis itu.
''dengar-dengar, alvin kembali ke
jakarta ya ik..??''tanya sivia.sekarang sivia,oik dan ify sedang asyik
berkuliner ria di kantin kampus.
''kalau tentang alvin saja,cepat
sekali sampai ke telingamu.''sindir oik
lalu memasukkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.
''hehe..ya kau taulah.''sivia
nyengir.
''yayayay,kami tau kau sangat
menyukai alvin.''celoteh ify dengan santainya.
''apa sih ify,nanti terdengar orang
banyak.''sivia langsung membekap mulut ify.
***
sebulan sudah alvin di jakarta,dan
besok ia akan kembali ke perth,karna kuliahnya sudah menunggu.hari ini oik
mengajak alvin jalan-jalan di temani sivia dan ify,awalnya sivia tak mau ikut
menemani oik,karna ia selalu salting jika bertemu dengan alvin,orang yang di
sukainya sejak lama.tapi karna oik merengek meminta sivia untuk
menemaninya,alhasil iapun akhirnya ikut juga,dengan persiapan mental sebelum
bertemu sang pujaan hati#authorlebaydeh.
oik dan alvin serta sivia dan ify
memasuki sebuah restoran untuk mengisi perut dan mengobrol santai.
''aku ingin ke toilet
sebentar.''ujar oik sambil berdiri.
''yasudah sana.''ujar alvin.oikpun
langsung menarik ify menuju toilet dan sukses membuat mata sivia membulat namun
di balas cengiran oleh oik juga ify.
''sial.oik,ify,ternyata mereka
mengerjaiku..''batin sivia.
''oiya siv,aku boleh bertanya ?''alvin
membuka pembicaraan.
''oh,m-mau..ber-tanya..a-apa,vin ?''via
berbicara dengan terbata-bata,jantungnya berdetak cepat,ia baru pertama kali
mengobrol berdua dengan alvin.dalam hati sivia mengumpat oik dan ify karna
telah sengaja meninggalkannya berdua dengan alvin.
''apakah oik sedang dekat dengan
laki-laki saat ini ?''tanya alvin.
''kenapa alvin tiba-tiba menanyakan
itu,apakah dia menyukai oik.''batin sivia.
''setahuku tidak,tidak ada lelaki
yang sedang dekat dengannya.''jawab sivia.
''benarkah ?''tanya alvin dengan
senangnya.
''ya,''jawab sivia lalu menyeruput
minumannya.
''baguslah..''gumam alvin
pelan,namun terdengar oleh sivia.
''kau....me-menyukai oik ?''tanya
sivia ragu.
''ehehe..''alvin nyengir.''jangan
bilang siapa-siapa ya vi..''alvin terlihat tersipu mengakui bahwa ia menyukai
oik.
Jdeeerrr..harcurlah sudah.
''ternyata benar dia menyukai oik,hatiku
hancur...''batin sivia sedih.sivia mencoba tersenyum di depan alvin.
''oh..''hanya itu yang bisa sivia
ucapkan,ia sedang menahan tangisnya.bayangkan saja,jika kalian jadi sivia yang
menyukai seorang lelaki selama bertahun-tahun,tapi laki-laki itu tak tau,dan
bagimana rasanya saat mendengar bahwa
lelaki itu menyukai sahabatnya
sendiri apalagi kata itu terucap dari mulut lelaki itu langsung.pasti lah
langsung galau tingkat dewa#authornyalebay.
''maaf ya membuat kalian menunggu
lama.. :D''oik dan ify sudah kembali dari toilet.
''ik,kau jadi mengantarkan ku kebandara
kan besok ?''tanya alvin.
''jadi,aku mengajak ify dan sivia
juga.''jawab oik.
''sip.''alvin lalu memasukkan
potongan steak ke mulutnya.
''aku tak bisa ikut,ibu mengajakku
ke rumah nenek besok.''tolak ify.
''kalau begitu,aku besama sivia
saja.''ujar oik.
''aku juga tak bisa ikut,mama ingin
aku menemaninya berkunjung kerumah kawan lamanya yang baru pindah ke jakarta
besok.''tolak sivia juga.
''daripada aku
harus melihat mereka bermesra-mesraan,lebih baik aku tak usah ikut.''batin
sivia.
''yaaahhh..kalian,tega sekali.''oik
manyun.
''eh,tapi tumben sekali sivia mau
menemeni ibunya,bukannya di anti dengan hal seperti itu..''batin oik.
***
seminggu berlalu.
Karna masa liburan alvin di jakarta
sudah habis,otomatis pak jeremy harus mencari guru les baru untuk putri
bungsunya itu.
siang ini cuaca
sangat bersahabat.oik memutuskan untuk mengerjakan tugas-tugasnya di taman
depan rumahnya di temani beberapa bodyguard yang di sewa ayahnya untuk menjaga
oik.karna ayah oik sedang menangani kasus yang serius.ia mendapat client
seorang korban yang hampir saja mati di tangan seorang pembunuh berdarah
dingin,pembunuh itu bisa saja membunuh ayah oik,bahkan ia bisa menculik oik
untuk menggertak ayah oik agar melepaskan kasus ini.
sebuah mobil memasuki halaman rumah
oik.seorang pria tampan keluar dari mobil itu.
''hei cakka..''sapa septian -salah
satu bodyguard oik-
''hey''pria itu balas menyapa
septian.
''pak jeremy ada di dalam ?''tanya
pria yang di panggil cakka oleh septian itu.
''ada,beliau sedang berbincang
dengan pak darto di dalam,mau ku panggilkan ?''jawab dan tanya septian.
''oh,tak perlu,aku menunggu sampai
pa darto pulang saja..''jawab cakka.
''ya sudah,duduk dulu.''suruh
septian.
Cakkapun duduk di samping kanan oik yang sedang serius
mengerjakan tugasnya sampai tak menghiraukan cakka dan septian,sampai ke
datangan cakkapun tak di sadarinya.
''kka,aku kedalam sebentar ya..mau
ke toilet..''ujar septian,sedang goldi -bodyguard oik yang lain sedang membuat
kopi di dapur-.
''ya sudah sana..''ujar
cakka.septianpun langsung berlari menuju toilet.
Tak lama setelah septian beranjak.
''aaaaarrrrggggghhhh...susah sekali
soal ini,sial..''teriak oik sambil mengacak rambutnya frustasi karna tak bisa
menyelesaikan tugasnya.cakka yang kaget langsung melirik oik yang masih belum
menyadari kehadirannya.
''soal apa ?''cakka langsung
menarik buku oik,oikpun mengalihkan pandangan ke sebelah kanannya.
''heh,kau siapa ?sejak kapan kau
duduk di sana ?''tanya oik,tetapi cakka tak menggubrisnya,ia sedang asyik
mengerjakan soal yang membuat oik frustasi tadi.oikpun menggembungkan pipinya
karna tak respon oleh cakka.
''ini..''cakka menyodorkan sebuah
kertas yang penuh dengan coretan pada oik.
''waw..''oik ternganga melihat isi
kertas itu.isi kertas itu adalah jawaban soal yang membuat oik hampir frustasi
tadi,dan cakka menyelesaikan 1 soal itu dalam kurun waktu yang kurang dari lima
menit.amazing.
''kka,pak Jeremy menyuruh mu masuk.''ujar
septian yang baru kembali dari toilet.
''oh,ya sudah kalau begitu aku
masuk dulu.''cakka beranjak dari tempat duduknya.
''hey,ka septian.''panggil oik pada
septian saat cakka sudah jauh dari mereka.
''apa ?''tanya septian,mereka
memang sudah sangat akrab,apalagi umur mereka hanya terpaut beberapa tahun
saja.
''lelaki tadi itu siapa ?''tanya
oik.
''oh,,namanya cakka ik,dia orang
baru di perusahaan,sebagai mata-mata untuk menyelidiki musuh client baru
bos.dia sangat pintar ik,lulusan dari luar negri lagi.eh tapi,tumben kau
menanyakan tentang seorang lelaki padaku ?perasaan bos punya banyak anak buah
keren sepertiku,kenapa baru dia yang kau tanyakan ?kau menyukai yaaaa...''goda
septian.
''apa sih,,aku hanya bertanya
saja,memangnya tidak boleh..''sewot oik.
''santai nona,aku hanya
becanda..''balas septian.
***
''ayah..''panggil oik saat ayahnya
memasuki rumah sepulang kantor.
''iya sayang,ada apa ?''tanya pak
Jeremy lalu duduk di samping oik yang sedang fokus menonton drama
kesayangannya.
''oik sudah dapat guru privat yang
cocok untuk oik yah.''ucap oik dengan senangnya.
''ohya,siapa namanya ?sekolah
dimana ?''tanya pak jeremy.
''cakka nuraga.''ujar oik dengan
sumringah.
''cakka nuraga ?cakka maksudmu ?dia kan anak
buah ayah.''ujar pak jeremy.
''memang yah.dia itu pintar,oik saja kagum
pada kepintarannya itu.makanya oik mau dia menjadi guru privat oik.boleh ya yah.''bujuk
oik.
''sepertinya tidak bisa ik,cakka
itu sibuk sekali.''ujar pak jeremy.
''yaaahhh..ayah.''rengek oik.
''ayah tak bisa kalau harus
membujuk cakka ik..''ujar pak jeremy.
''tapi kalau oik yang membujuknya,apakah boleh
?''oik mencoba bernegosiasi dengan ayahnya.
''ya..tergantung kepada cakka nya,ayah tak
bisa kalau harus maksanya.''ujar pak jeremy.
''yasudah kalau begitu,besok oik akan datang
padanya dan meminta dia untuk menjadi guru privat oik..''ujar oik.
''ya terserah kau saja lah,ayah istirahat dulu.''pasrah
pak Jeremy dan berlalu menuju
kamarnya,ia memang tak bisa menentang keinginan putri bungsunya itu.
***
''selamat pagi nona oik.''sapa
seorang karyawan-oik sedang berada di kantor ayahnya- yang berpapasan dengan
oik.
''selamat pagi juga,''balas oik sambil
tersenyum.
''permisi.''oik berdiri di depan meja
resepsionist.
''nona oik.ada apa ?''tanya sang resepsionist.
''ruangan cakka nuraga dimana ya ?''tanya oik.
''oh,ruangannya ada di lantai 2,nanti nona oik
tanya aja kepada irva setelah sampai di lantai 2.''jawab resepsionist itu.
''oh,oke.terimakasih ya.''ucap oik.
''iya..''oikpun berjalan kearah lift menuju
lantai dua.
''ka irva..''panggil oik,saat melihat irva
yang sedang sibuk lalu lalang gak jelas.
''eh,nona oik,ada apa ?''tanya irva.
''ruangan cakka nuraga dimana ?''tanya oik.
''oh,ruangan cakka ada sebelah di
sana.''jawab irva sambil menunjuk sebuah pintu yang tak jauh dari mereka.
''oke.apakah dia ada di ruangannya
??''tanya oik lagi.
''tadi baru saja
keluar,sepertinyanya dia pergi ke kantin untuk membeli makan,mungkin sebentar
lagi dia kembali.''jawab irva.
''ya sudah kalau begitu,terimakasih
ya ka irva.''ucap oik.
''iya,''balas irva lalu berjalan
meninggalkan oik.
beberapa menit oik menunggu sambil
duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerja cakka nuraga,akhirnya yang di
tunggu datang juga,lelaki tampan itu memasuki ruangannya dan agak tersentak
melihat seorang gadis duduk dengan santainya di sofa dalam ruangannya.
''hey,siapa yang mengijinkanmu
masuk ke dalam ruanganku.''ucap cakka sambil berjalan menuju kursi kerjanya.
''aku tak perlu ijin untuk memasuki
ruangan ini,''jawab oik,ia berdiri dan berjalan ke arah kursi yang ada di depan
cakka.
''dasar anak kecil,seenaknya saja
dia.''gumam cakka.
''aku bukan anak kecil.''oik yang
mendengar gumaman cakka berseru oik lalu duduk di kusi yang ada di depan cakka.
''baiklah,nona davinson.ada perlu
apa kau kemari ?''tanya cakka to the point.
''aku ingin kau menjadi guru
privatku.''jawab oik sekenanya.
''guru privat ?''cakka mengerutkan
keningnya,oik mengangguk.
''aku sibuk,jadi tak bisa menjadi
guru privatmu.lagipula kau bisa mencari guru privat lain di luar sana,banyak
yang lebih pintar dariku.''tolak cakka.
''tapi aku mau kau yang menjadi
guru privatku,aku tak mau yang lain.''oik merengek.
''kau ini...''belum selesai cakka
bicara oik sudah memotong perkataannya.
''sebutkan saja berapa aku harus
membayarmu perbulan,aku tak keberatan.''sela oik.
''ini bukan masalah uang gadis
kecil.''ujar cakka.
''lalu ?''
''kau tahu kan ayahmu sedang
menangani sebuah kasus yang sangat serius sekarang ?''tanya cakka,oik
mengangguk.
''lalu apa hubungannya ?''oik balik
bertanya.
''tentu saja ada.''
''apa ?''
''aku bertugas menyelidiki musuh
klien ayah mu kau tahu.jadi aku hampir tak punya waktu luang gadis kecil.''
''aku bukan gadis kecil !Kalau
begitu,aku yang mengikuti jadwalmu.''
''apa maksudmu ?''cakka mengerutkan
keningnya lagi.
''jika kau mempunyai waktu
luang,kau datang kerumahku dan menjadi guru privatku.''jawab oik.
''tidak bisa begitu.''tolak cakka.
''bisa.''oik bersikeras.
''ah,sudahlah.aku tak bisa menjadi
guru privatmu nona.itu pintu keluar,silahkan.aku masih ada urusan.''cakka menunjuk
pintu keluar,mengusir secara halus.
''aku tak akan pergi sebelum kau
mengatakan Iya,sebelum kau mau menjadi guru privatku,aku akan selalu
mengikutimu kemanapun kau pergi.''ucap oik,lalu kembali berjalan menuju sofa
dan duduk manis di sana.
''terserah kau saja,aku tak ada
waktu untuk berurusan dengan gadis keras kepala sepertimu.''cakka beranjak dari
kursinya,dan keluar ruangan,oikpun mengikutinya,ia benar-benar melakukan apa
yang di katakannya.
***
sudah 3 hari oik mengikuti cakka
kemanapun lelaki itu pergi.hari pertama cakka sama sekali tak
mempermasalahkan,ia pikir gadis itu hanya main-main saja,hari ke dua ia masih
cuek,namun hari ke 3 ini ia mulai risih.
''oh god,gadis kecil ini
benar-benar keras kepala.''pikir cakka.
karna sudah 2 hari cakka mengundur
waktu untuk memata-matai musuh dari klien pak jeremi gara-gara oik selalu
mengikutinya,hari ini cakka memutuskan untuk menjalankan rencananya yang
tertunda itu.
''ku peringatkan kau.untuk hari ini
kau jangan mengikutiku,karna aku akan masuk ke sarang musuh.''ucap cakka,oik
duduk manis seperti biasa di sofa ruang kerjannya.
''masa bodoh.aku tetap akan
mengikutimu.ingat kata-kataku tempo hari kan.''oik masih bersikeras.
''oh tuhan.gadis ini !!''cakka
mengacak rambutnya sendiri.
''kau akan membahayakan dirimu
sendiri gadis kecil.''ucap cakka,oik tetap menggeleng.
''aku sudah memberimu peringatan
gadis kecil,jangan salahkan aku jika terjadi apa-apa pada dirimu.''cakka
berlalu keluar dari ruang kerjanya.
oik mengikuti mobil cakka yang
semakin lama kecepatannya semakin bertambah.
''aku tak boleh kehilangan
jejaknya.''gumam oik.namun cakka mengemudikan mobilnya dengan lihai menyalip
sana-sini dan oikpun kehilangan jejak.
''sial.dia lincah sekali.''oik
kesal sendiri.
karna kehilangan jejak cakka,oik
jadi mengemudi tanpa tujuan,sepertinya ia tersesat.ia memang tak mengenal
seluk-beluk kota ini,karna biasanya yang menyetir goldi atau septian,tapi karna
oik ingin menemui cakka,ia menyuruh septian dan goldi untuk tetap tinggal
dirumah dan ia pergi sendiri.oik berputar-putar tak tentu arah.
''haaa...bagaimana ini ? Bagaimana
aku bisa pulang ? Sedang aku saja tak tahu ini daerah mana ?''gumamnya,ia sudah
tersesat selama 2 jam.tiba-tiba terdengar bunyi aneh dan seketika mobil oik
langsung berhenti.
''suara apa lagi itu.''oikpun turun
dan mobil.
''oh,god.kenapa harus
sekarang.''oik menjambak-jambak rambutnya frustasi karna ia melihat ban
mobilnya bocor.
''jadi,apa yang harus ku lakukan
sekarang,ayaaaaaah...''oik sudah akan menangis.iapun nampak berpikir sejenak.
''aku tak mungkin menelpon
ayah,bisa mati kalau ayah sampai tahu aku pergi sendiri tanpa ka goldi dan ka
septian.''oik nampak berpikir lagi.
''jika aku menghubungi ka septian
atau ka goldi,mereka pasti akan panik dan memberi tahu orang-orang rumah lalu
akhirnya sampai ke telinga ayah,2 bodyguard itu kan memang tak bisa diam kalau
panik.''oik sudah gelisah,takut kalau ia benar-benar tak bisa pulang.
''disini sepi sekali
lagi.aduh,sekarang bagaimana nasibku ini,oh tuhan...tolong aku.''pikiran
negatif mulai menghampiri benak gadis mungil itu.
''cakka !!!''seru oik,tanpa babibu
oik langsung menghubungi cakka.
-o-o-
'' hall..’’
''Cakkaaaaaa....(dengan suara merengek)
''hey gadis
kecil,bisakah kau mengucap salam terlebih dahulu ketika menelpon seseorang.’’
''sudah lah,itu tak penting,sekarang kau harus menolongku.’’
‘’memangnya kau sedang
dalam bahaya ?’’
‘’ya,bahaya sekali,aku tersesat.itu juga karna kau
meninggalkan aku sampai aku kehilangan jejak.’’
‘’sudah ku bilang
kan,kau tak usah mengikuti aku,karna aku sedang mematai-matai musuh klien
ayahmu.’’
‘’ah sudahlah,yang penting kau harus cepat kesini,aku
sendirian dan tempat ini sepi sekali,dan lebih parahnya ban mobilku bocor.’’
‘’kau ini,merepotkan
sekali.memangnya sekarang kau ada di daerah mana ?’’
‘’aku tak tau.’’
‘’ck,coba kau lihat
sekitarmu,ada bangunan apa saja di sana.’’
‘’ada sebuah perpustakaan umum disini.’’
‘’nama perpustakaannya
?’’
‘’nuradlani's library’’
‘’baiklah,aku segera kesana.’’
‘’cepaaaaaat.’’
‘’iya,kau tunggu
saja.jangan kemana-mana dan tetaplah di dalam mobil dan kunci pintu
mobilmu.mengerti.’’
‘’ya,mengerti.’’
-o-o-
Setelah panggilan di putus,oik
segera menuruti perintah cakka,ia masuk ke dalam mobil dan mengunci pintunya,karna
menunggu cakka yang di pikirnya akan lama,ia lalu memasang headphone dan
membuka sedikit kaca jendelanya agar udara bisa masuk.
Tak lama.
Tok..tok..tok..
Terdengar ketukan di pintu mobil
oik,oik yang memang tak memasang full volume musiknya segera menoleh ke jendela
yang kacanya setengah terbuka.
''permisi nona,''sapa seorang
lelaki tak di kenal,dari tampang dan dandanannya sepertinya orang ini orang
baik-baik,benak oik.
''ya,ada apa ?''tanya oik.
''saya lihat sepertinya ban mobil
nona bocor,apa nona perlu bantuan ?''tawar lelaki itu.
Karna oik sudah tak sabar menunggu cakka,iapun mengiyakan
tawaran lelaki yang tak di kenalnya itu.
''ban penggantinya ada di bagasi
belakang.''ucap oik,iapun membuka kunci bagasi dan lelaki itu mengambil ban
serta beberapa alat yang di perlukan.
Oik menunggu lelaki yang sedang
mengganti ban mobilnya itu sambil bersandar di mobil dengan ponsel di
tangannya.
Di saat bersamaan,cakka sedang
dalam perjalanan menuju tempat oik berada.
''gadis itu merepotkan sekali.''sesekali cakka bergumam.
ponsel cakka berdering pendek,pertanda sebuah pesan baru.
From : nona davinson
kau ini lama sekali.
Untung saja ada orang baik yang mau menolongku.
Setelah membaca pesan singkat dari
oik,cakka langsung menaikkan kecepatan dengan tak tanggung-tanggung.
''dasar gadis bodoh,mana mungkin
ada orang baik-baik di tempat sepi seperti itu.''gumam cakka sambil terus
menambah kecepatan mobilnya.
***
oik sedang asyik dengan ponselnya
ketika lelaki yang membantunya itu mendekatinya.
''apa kah kau sudah selesai
?''tanya oik,
''sepertinya aku tak berbakat
menjadi montir.''ucap lelaki itu.
''apa maksudmu ?''oik mengerutkan
keningnya.
''aku lebih berbakat menjadi
penjahat.''lelaki itu langsung membekap oik dan mengunci tangannya,oik hanya
bisa meronta tanpa suara,lelaki itu mulai menyeretnya menuju sebuah mobil yang
terparkir tak jauh dari mobil oik.
''cakka dimana kau.tolong
aku.''batin oik lalu memejamkan matanya dan pasrah pada lelaki yang menyeretnya
itu.
Selang beberapa detik ia memejamkan
matanya,ia merasakan tubuhnya jatuh ke aspal,oikpun membuka mata.
Oik melihat cakka meghajar lelaki
yang menyeretnya tadi tanpa ampun,sebelum lelaki itu ambruk,beberapa lelaki
lain datang mendekat,beberapa dari mereka membawa senjata,oik ingin berteriak
untuk memperingatkan cakka agar hati-hati tapi suaranya tercekat,ia terlihat
syok pada kejadian yang baru saja dia alami,kejadian pertama yang pernah ia
alami semasa hidupnya,ia hampir di culik.
Dan sekarang oik hanya bisa melihat
cakka menghabisi kawanan penculik itu satu-persatu dengan tangan kosong.ia
mempunyai skill yang tinggi dalam ilmu bela diri,dalam beberapa menit sekawanan
penculik itu sudah terkapar di aspal jalan,cakka mengambil jaketnya yang lempar
di aspal segera menghampiri oik dan menyampirkan jaketnya pada oik.
''tanganmu berdarah.''ujar oik yang
memaku pandangannya pada pergelangan cakka yang mengeluarkan banyak darah
akibat terkena senjata tajam.
''ini hanya luka kecil,ayo kita
pulang.''ajak cakka,ia membantu oik berdiri dan menggandeng gadis itu.
''aku tak mau pulang ke
rumah.''kata oik.
''kenapa ?''tanya cakka.
''hey bodoh,aku tak mungkin pulang
ke rumah dengan keadaan begini.aku pasti akan di marahi habis-habisan.''ujar
oik.
''itu resiko yang harus kau
tanggung,''ujar cakka santai.
''pokoknya aku tak mau pulang
kerumah,aku mau ikut ke apartement mu saja.''ujar oik.
''kau gila,aku tak mau membawamu ke
apartementku.''tolak cakka.
''aku mau ke apartement mu
cakka,setidaknya aku ingin membersihkan diriku dari kotoran dan debu-debu
ini,setelah itu kau bisa antarkan aku pulang.''tawar oik.
''kau ini,merepotkan saja.''gerutu
cakka,mereka berdua lalu berjalan ke arah mobil
cakka.
''mobilku bagaimana ?''tanya oik.
''aku sudah menghubungi septian dan
goldi untuk mengambil mobilmu di sini.''jawab cakka.
''kau gila,kenapa harus menghubungi
mereka,jika ayah tahu mereka pergi dengan taksi dan pulang membawa mobilku
tanpa aku bersama mereka,ayah akan curiga.''ujar oik.
''ayahmu sedang ada urusan
mendadak,dia pergi ke bali 1 jam yang lalu dan akan pulang besok.''cakka
terlihat tenang.
''bagus lah,setidaknya aku tak akan
kena marah ayah.''oik menghela nafas lega.
***
Cakka langsung menghempaskan
dirinya di sofa yang ada di apartementnya begitu ia dan oik sampai.
''dimana kau menyimpan kotak p3k
?''tanya oik.
''untuk apa kau mencari kotak
p3k,apa kau terluka ?''cakka balik bertanya.
''bukan aku,tapi kau bodoh.''
''ini hanya luka kecil,aku sudah
biasa seperti ini.''
''tetap saja,yang namanya luka harussegera
di obati jika di biarkan nanti akan infeksi.''oik masih keras kepala
''jadi dimana kotak p3knya ?''oik
bertanya kembali.
''cari saja di laci-laci itu.''ujar
cakka.
Setelah mendapatkan kotak p3k,oik mencari semangkuk air
hangat dan selembar handuk kecil.
''ini yang kau sebut luka
kecil.''sindir oik saar membersihkan luka cakka.
''aku sudah biasa seperti
ini.''celetuk cakka santai.
Setelah mengobati luka cakka,oik membersihkan diri.
''sudah selesaikan,ayo,ku antar kau
pulang.''ujar cakka saat oik keluar dari kamar mandi.
--- J---J---J
bersambung…. :D
0 komentar:
Posting Komentar